Ustadz Firanda, Dakwah Sunnah dan Presiden Sukarno

Seluruh Ustadz Ahlus Sunnah menyerukan dakwah agar setiap Muslim dan Muslimah untuk selalu berpegang teguh kepada Al Qur'an dan As Sunnah, tidak terkecuali Ustadz Firanda Andirja. Beliau menyerukan agar kita mengikuti pemahaman Salafush Shalih.

FAKTA 10 : SOEKARNO


Hal yang menarik adalah dakwah kepada pemurnian agama yang kini dibawah oleh Ustadz Sunnah, sudah diserukan sejak lama oleh Presiden Soekarno. Ustadz Firanda telah mempublikasikan ulang buku yang memuat pidato Soekarno. Presiden Soekarno berpesan agar umat Islam kembali kepada Manhaj Salaf. Di dalam buku yang berjudul "Dibawah Bendera Revolusi", yang memuat kumpulan tulisan dan pidato-pidato beliau) jilid pertama, cetakan kedua, Tahun 1963, pada halaman 390, beliau mengatakan sebagai berikut:

"Tjobalah pembatja renungkan sebentar "padang-pasir" dan "wahabisme" itu. Kita mengetahui djasa wahabisme jang terbesar: ia punja kemurnian, ia punja keaslian, - murni dan asli sebagai udara padang- pasir, kembali kepada asal, kembali kepada Allah dan Nabi, kembali kepada islam dizamanja Muhammad!"

Tak hanya itu, Presiden Ir. Sukarno menegaskan kembali dengan mengatakan:

"Kembali kepada kemurnian, tatkala Islam belum dihinggapi kekotorannya seribu satu tahajul dan seribu satu bid'ah. Lemparkanlah djauh-djauh tahajul dan bid'ah itu, njahkanlah segala barang sesuatu jang membawa kemusjrikan!"

Mujiarto Karuk memperkuat pernyataan Presiden Sukarno dengan mengatakan:

Nampak jelas bahwa presiden pertama RI, Ir. Sukarno, sendiri menganggap gerakan wahabi adalah suatu gerakan "Pemurni Islam", gerakan yang menentang seribu satu Tahayul dan Bid'ah yang ada dalam Islam, dengan semboyan "Kembali kepada Allah dan kepada Nabi"

Scan dari buku tersebut: