Kisah Ustadz Badrusalam dengan Seorang Pemuda

Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. memang dikenal sebagai Ustadz yang rendah hati. Tak hanya itu, beliau juga biasa menjawab pertanyaan jama'ahnya dengan bijaksana. Ada sebuah kisah penuh hikmah tentang dialog Ustadz Badru Salam denga seorang pemuda.

Badrusalam

Selepas kajian sunnah, ada seorang pemuda yang mendatangi Ustadz Badrusalam. Dia sedang dirundung keraguan dalam agamanya dan bertanya kepada Ustadz Badrusalam:

"Ustadz, bisa saya bertanya?"

"Bisa", jawab Ustadz Badrusalam

Pemuda itu berkata, "Ustadz untuk apa Allah menciptakan manusia, sementara Allah mengetahui apa yang akan dilakukan manusia; apakah akan beramal kebaikan atau keburukan?"

Seketika itu Ustad Badrusalam menunduk sejenak berpikir apa jawaban yang paling mudah dipahami oleh si pemuda.

Ustadz Badrusalam kemudian berkata:

"Akhi, sebenarnya ini bukan urusan kita. Karena ilmu kita terlalu dangkal sedangkan ilmu Allah amat luas. Memang segala sesuatu itu telah diketahui oleh Allah. Tetapi yang harus kamu ingat adalah bahwa Allahpun telah memberikan kepada kita kemampuan.

Lalu Ustadz Badrusalam berkata kepadanya, "Boleh saya bertanya?

"Silakan, jawab pemuda tersebut.

Ustadz Badrusalam kemudian berkata, "Kalau saya berkata kepadamu, "Jangan minum gelas yang ada di tanganmu itu! Kamu mampu melakukannya?"

Pemuda itu menjawab, "Mampu."

Ustadz Badrusalam berkata, "Baik, bila Allah memerintahkan kita sholat dan lainnya dan melarang zina dan sebagainya, mampukah kita melakukannya?"

"Mampu, jawabnya.

Ustadz Badrusalam menambahkan, "Jika kamu meninggalkan sholat padahal kamu mampu melakukannya, dan melakukan larangan padahal kamu mampu meninggalkannya, maka Allahpun berhak memberimu sanksi dan balasan. Jika semua peraturan boleh dilanggar dan tidak boleh diberi sanksi hanya karena alasan takdir, maka buat apa dibuat peraturan lalu lintas dan lainnya."

Si pemuda pun diam. Lalu dia berkata, "Lantas kenapa Allah menciptakan manusia?"

Ustadz Badrusalam menjawab, "Pertanyaanmu sama dengan pertanyaan: "Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi. Boleh saya bertanya?"

"Boleh", balas si pemuda.

Ustadz Badrusalam kemudian bertanya, "Kalau kamu memiliki banyak kelebihan berupa kecerdasan, keilmuan dan sebagainya. Tetapi kamu sama sekali tidak mempergunakannya. Bukankah itu sia-sia?"

"Betul", jawabnya.

Ustadz Badrusalam berkata, "Akhi, Allah memiliki segala macam kelebihan, maka tak mungkin Allah berbuat sia-sia. Dia menciptakan langit dan bumi karena adanya tujuan yang mulia. Boleh saya bertanya lagi?"

"Silakan, jawab pemuda tersebut.

Ustadz Badrusalam berkata, "Allah menciptakan bumi bukankah harus ada yang memakmurkannya? Jika tidak, maka sia sialah Allah menciptakan bumi ini.

Pemuda itu kembali diam. Ustadz Badrusalam berkata lagi, "Manusialah yang paling pantas untuk memakmurkan bumi ini. Maka Allah bekali manusia dengan ilmu. Dan agar manusia terbimbing hidupnya di dunia, Allah menurunkan syariatNya, memberi perintah dan larangan untuk kemashlahatan mereka."

Akhirnya, pemuda tersebut tersenyum puas dan berterima kasih atas penjelasan yang bijaksana dari Ustadz Badrusalam. Ustadz Badrusalam pun memutuskan untuk segera pamit untuk kembali pulang kepada pemuda tersebut.