FAKTA 1: SEJARAH RODJA
Logo Radio Rodja dan Rodja TV |
Sejarah berdirinya Radio Rodja dimulai ketika Ustadz Badrusalam pulang dari Madinah. Beliau memulai ceramah di Masjid Al Barkah setiap pekan sebelum sebesar sekarang. Pada 2005, guna menyebarkan dakwah sunnah agar tersebar, para pemuda Masjid Al Barkah mulai mendirikan sebuah radio melalui Yayasan Cahaya Sunnah. Radio tersebut ditetapkan dengan nama "Rodja", yang berasal dari singkatan Radio Dakwah Ahlussunnah wal Jamaah.
Bermodal uang sekitar Rp 3,5 juta, Radio Rodja mengudara untuk kali pertama, Maret 2005. Ketika itu semua masih serba sederhana. Alat pemancar dirakit sendiri. Studio siaran memanfaatkan salah satu ruangan Masjid Al Barkah. Radius jangkauan siarannya pun hanya sekitar 5 kilometer. Rupanya kehadiran Radio Rodja mendapat respons positif masyarakat. Bertambahnya pendengar, persoalan kemudian muncul. Pada 2007, siaran Rodja tertimpa oleh saluran radio milik Angkatan Laut yang memakai jangkauan frekuensi lebih besar. Gara-gara itu para pendengar protes. Mereka heran radio dakwah seperti Rodja menyiarkan program musik. Akhirnya, sejumlah pendengar berinisiatif menggelar pertemuan di Masjid Al Barkah, tempat Rodja bermarkas. Pertemuan dihadiri sekitar 40 orang pendengar. Mereka sepakat Rodja harus diselamatkan. Forum akhirnya memutuskan mengganti frekuensi siaran Rodja dari 107.9 FM menjadi 756 AM.