Cerita ini disarikan dari teman akrab Ustadz Yazid saat i'tikaf di Masjid Ar Rayyan Taman Cimanggu sekitar tahun 2000-an. Beliau bercerita kepada kami layaknya seorang bapak menceritakan pengalamannya kepada anaknya.
FAKTA 9: KESABARAN
"Masjid ini tidak akan berdiri tegak tanpa Ustadz Yazid. Warga perumahan ini tidak akan mengenal sunnah tanpa kesabaran Ustadz Yazid, teman sekaligus guru saya". Beliau (Fadhilatusy Syaikh Yazid bin Abdul Qodir Jawas) hafizhahullah rela menolak mengajar di Madinah oleh Syaikh Utsaimin rahimahullah hanya demi cintanya kepada tanah kelahirannya.
Sampailah beliau tinggal di sekitar perumahan Taman Cimanggu. Dari sinilah kesabaran beliau diuji. Mulai dari ancaman rumahnya mau dibakar sampai mau dibunuh. Pernah suatu hari, di salah satu musholla/masjid pemukul bedugnya hilang. Lalu dituduhlah beliau sampai-sampai mau dipenjara. Namun tuduhan tersebut hanyalah tuduhan tanpa bukti.
Puncaknya beliau diusir dari rumahnya, hanya kajian beliau lebih banyak jamaahnya ketimbang kajian kelompok mereka. Namun, apa yang terjadi? Api dakwah padam? Tidak..!! Semangat dakwah beliau tetap membekas seiring pengusiran mereka. Banyak dari mereka akhirnya sadar akan kesalahannya. Bahkan sempat meminta maaf kepada beliau termasuk yang ikut mengusir beliau.
Berkat kesabaran dan doa beliau, manhaj salaf bersemi di dada-dada mereka. Sehingga tegaklah masjid yang menjadi tempat sholat warganya, tempat i'tikaf dan kajian bagi sekitarnya.
Kisah Kesabaran Ulama Salafi Terbesar di Indonesia
Kata Mutiara Hikmah Ustadz Yazid Jawas
Ulama yang lurus selalu mengeluarkan perkataan yang berlandaskan dengan ilmu. Di antaranya adalah Asy-Syaikh Al-Walid Yazid bin Abdul Qadir Jawas hafizhahullah. Beliau adalah tokoh reformis (pemurni) Islam dan merupakan Ulama Salafi Kontemporer Terbesar di Indonesia. Petuah-petuahnya memiliki untaian hikmah yang sangat mendalam. Allah memberinya kecerdasan batin hingga dengan karunia Allah ‘Azza wa Jalla banyak kaum muslimin di Indonesia mampu mendapatkan faedah tak ternilai untuk menjadi seorang mukmin yang ikhlas dalam menjalani roda kehidupan selaras dengan petunjuk-Nya.
FAKTA 12: KATA MUTIARA
Oleh karenanya, kami mengumpulkan sebanyak 100 lebih kata mutiara bijak dari orang tua kita yang mana kehidupannya dipenuhi dengan cahaya ilmu, amal serta istiqomah dalam membela kebenaran.
Kata Bijak ini kami kumpulkan dari sumber yang valid, yakni bersumber dari kitab-kitab karangan dari Ustad Yazid, seperti “Prinsip Dasar Islam”, “Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga”, “Syarah Aqidah Ahlus Sunnah, dan berbagai edisi dari Majalah As Sunnah.

FAKTA 12: KATA MUTIARA
Oleh karenanya, kami mengumpulkan sebanyak 100 lebih kata mutiara bijak dari orang tua kita yang mana kehidupannya dipenuhi dengan cahaya ilmu, amal serta istiqomah dalam membela kebenaran.
Kata Bijak ini kami kumpulkan dari sumber yang valid, yakni bersumber dari kitab-kitab karangan dari Ustad Yazid, seperti “Prinsip Dasar Islam”, “Menuntut Ilmu Jalan Menuju Surga”, “Syarah Aqidah Ahlus Sunnah, dan berbagai edisi dari Majalah As Sunnah.

1. Dunia ini dilaknat oleh Allah Azza wa Jalla. Artinya, apa saja yang melalaikan manusia dari ibadah kepada Allâh maka dia terlaknat.
2. Kehidupan dunia ini dinamakan dunia karena rendah dan hina, karena dunya artinya paling rendah atau hina. Kehidupan dunia yaitu sesuatu yang sedikit dan kecil, kehidupan yang penuh dengan syahwat dan fitnah. Akhir dari dunia adalah kefanaan dan kemusnahan.
3. Seorang Muslim tidak boleh tertipu dengan nikmat-nikmat dan kesenangan, fasilitas, kekayaan, dan apa yang diberikan oleh Allah kepada orang-orang kafir yang berbentuk kenikmatan dunia yang ada pada mereka.
4. Akhlak yang mulia dapat menambah umur dan menjadikan rumah menjadi makmur.
5. Tidak ada seorang makhluk pun yang boleh beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, melainkan harus sesuai dengan syari’at Islam. Maksudnya setiap orang harus beribadah kepada Allah Azza wa Jalla sesuai dengan syari’at Islam.
6. Dunia ini lebih hina, lebih jelek daripada bangkai kambing yang cacat. Mengapa banyak manusia tertipu dengan dunia padahal Allâh sudah ingatkan agar manusia tidak tertipu dengan dunia.
7. Sesungguhnya aqidah dan manhaj Salaf ini dikenal dengan riwayat bersambung yang sampai kepada imam-imam Ahlus Sunnah dan ditulis dengan penjelasan yang benar dan akurat.
8. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memberi ultimatum keras terhadap siapa saja yang menyelisihi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menentang beliau dan menyalahi jalannya orang-orang yang beriman yaitu jalannya para Shahabat.
9. Kesenangan dunia, keindahannya, kenikmatannya, dan kelezatannya hanyalah sesaat, pasti hilang, pasti hancur, dan semua manusia pasti akan kembali kepada Allâh Azza wa Jalla.
10. Tidak ada suatu kebaikan melainkan telah ditunjukkan oleh Islam dan tidak ada keburukan melainkan telah diperingatkan oleh Islam.
11. Islam adalah agama yang mudah dan sesuai dengan fitrah manusia. Islam adalah agama yang tidak sulit. Allah Azza wa Jalla menghendaki kemudahan kepada umat manusia dan tidak menghendaki kesusahan kepada mereka.
12. Dosa dan maksiat menghalangi seseorang untuk berbuat kebajikan dan selalu merasa berat untuk melakukannya.
13. Islam mengajurkan agar menjenguk orang yang sakit, mengantar jenazah, berziarah kubur, dan mendo’akan sesama kaum Muslimin.
14. Dalam mencari rizki, seseorang hendaknya berikhtiar terlebih dahulu, baru kemudian bertawakal (menggantungkan harapan) hanya kepada Allah Azza wa Jalla.
15. Islam melarang perbuatan menggunjing (ghibah), yaitu membicarakan keburukan orang lain dan mengadu domba (namimah), yaitu mengadakan provokasi di antara sesama untuk menimbulkan kerusakan dan permusuhan.
16. Kebaikan seluruhnya terdapat dalam Islam. Tidak ada kebaikan baik di kalangan orang Arab maupun non Arab, melainkan dengan Islam.
17. Suatu amal shalih yang sedikit dapat menjadi amal shalih yang banyak dengan sebab Islam yang shahih, yaitu tauhid dan ikhlas.
18. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah Azza wa Jalla, yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi disertai dengan rasa kecintaan yang paling tinggi.
19. Ibadah itu berlandaskan pada tiga pilar pokok, yaitu: hubb (cinta), khauf (takut), raja’ (harapan). Rasa cinta harus disertai dengan rasa rendah diri, sedangkan khauf harus dibarengi dengan raja’.
20. Orang yang membuat tata cara ibadah sendiri dari dirinya, berarti ia telah menambah ajaran agama dan menuduh bahwa agama ini tidak sempurna (mempunyai kekurangan).
21. Ibadah itu disyari’atkan untuk berbagai hikmah yang agung, kemashlahatan besar yang tidak dapat dihitung jumlahnya.
22. Kebutuhan ruh manusia kepada ibadah itu lebih besar daripada kebutuhan jasadnya kepada makanan dan minuman, karena sesungguhnya esensi dan subtansi hamba itu adalah hati dan ruhnya, keduanya tidak akan baik kecuali dengan menghadap (bertawajjuh) kepada Allah dengan beribadah.
23. Tidak ada yang dapat menenteramkan dan mendamaikan serta menjadikan seseorang merasakan kenikmatan hakiki yang ia lakukan kecuali ibadah kepada Allah semata.
24. Salah satu sebab yang membuat seseorang menjadi kufur adalah sikap ghuluw dalam beragama, baik kepada orang shalih atau orang yang dianggap wali, maupun ghuluw kepada kuburan para wali, hingga mereka minta dan berdo’a kepadanya padahal ini adalah perbuatan syirik akbar.
25. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adakah sebaik-baik makhluk, makhluk yang paling utama dan paling mulia di hadapan Allah Ta’ala, derajatnya paling tinggi, dan kedudukannya paling dekat kepada Allah.
26. Mencintai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah wajib dan harus didahulukan daripada kecintaan kepada segala sesuatu selain kecintaan kepada Allah.
27. Orang yang beriman akan merasakan manisnya iman apabila hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling ia cintai.
28. Orang yang bertauhid kepada Allah Azza wa Jalla akan dihilangkan kesulitan dan kesedihannya di dunia dan akhirat.
29. Orang yang tidak bertauhid, selalu was-was, dalam ketakutan, tidak tenang. Mereka takut kepada hari sial, atau punya anak lebih dari dua, takut tentang masa depan, takut hartanya lenyap dan seterusnya.
30. Zakat merupakan ibadah yang berhubungan dengan harta benda. Melalui zakat akan tercipta keseimbangan sosial, terhapusnya kemiskinan, terjalin kasih-sayang dan saling menghargai sesama muslim.
31. Shalat akan mendidik seorang muslim agar selalu takut dan mengharap kepada Allah. Yang dengannya, seorang muslim akan menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak diridhai Allah.
32. Amal tergantung pada akhirnya. Oleh karena itu, kita tidak boleh tertipu dengan amal-amal yang telah kita kerjakan. Kita tidak boleh berkeyakinan, bahwa banyaknya amal yang telah dilakukan menjamin kita akan masuk surga. Akan tetapi, yang harus dilakukan adalah, agar kita senantiasa memohon kepada Allah, sehingga memasukkan diri kita ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka, serta memohon agar amal-amal kita diterima oleh-Nya. Hendaknya seorang muslim berada dalam dua keadaan, yaitu khauf (takut) dan raja’ (harap).
33. Walaupun Allah telah menetapkan rizki bagi kita, akan tetapi kita tetap wajib berusaha untuk mencarinya. Hal ini menjadi sebab untuk mendapatkan rizki. Kemudian, sekecil apapun rizki yang kita dapatkan, maka harus disyukuri.
34. Sesungguhnya kebaikan itu menentramkan hati, sedangkan keburukan membuat hati serba ragu dan tidak tenteram.
35. Mempelajari Tauhid Asma’ wa Shifat akan membersihkan hati yang lemah. Apabila seorang hamba mengetahui bahwa Allah saja yang dapat memberikan manfaat dan mudharat, maka ia akan menghilangkan rasa takut kepada manusia.
36. Apabila seorang hamba memahami apa yang Allah sediakan bagi orang yang bertakwa dari surga, maka dia akan meremehkan kelezatan dunia yang sementara ini.
37. Di antara sebab-sebab riya’ adalah takut terhadap celaan manusia. Tetapi orang yang berakal akan mengetahui, bahwa takut terhadap celaan atau murka Allah adalah lebih utama. Hendaklah ia (orang yang riya’) mengetahui, bahwa takut terhadap celaan Allah adalah dengan mendekatkan diri kepadaNya.
38. Orang yang berbuat ikhlas akan senantiasa takut pada riya’. Oleh karena itu ia akan bersungguh-sungguh melawan tipu daya manusia dan memalingkan padangan mereka agar tidak memperhatikan amal-amal shalihnya.
39. Banyak orang binasa karena takut celaan manusia, senang dipuji, hingga tindak-tanduknya menuruti keridhaan manusia, mengharapkan pujian dan takut terhadap celaan mereka. Padahal yang seharusnya diperhatikan adalah, hendaknya kita bergembira dengan keutamaan dan rahmat dari Allah, bukan dengan pujian manusia.
40. Pujian manusia tidak pula membuat kaya dan berumur panjang. Begitu pula celaan manusia ketika kita meninggalkan sesuatu. Celaan manusia tidak membuat kita berada dalam bahaya dan tidak pula memendekkan umur kita, serta tidak menangguhkan rezeki.
41. Faktor yang dapat mendorong berbuat ikhlas ialah berteman dengan orang-orang yang ikhlas, agar kita dapat mengikuti jejak dan tingkah laku mereka yang baik.
42. Orang yang ikhlas adalah orang-orang yang berbuat kebajikan, menolong orang lain dan memberi makan karena mengharap wajah Allah. Mereka tidak mengharapkan balasan dan ucapan terimakasih dari seorang pun.
43. Bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu. Seseorang tidak akan dapat mencapai keikhlasan kalau tidak bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu, kecintaan kepada kedudukan dan ketenaran, gila harta, sanjungan, dengki, dendam, dan lain-lainnya.
44. Memadukan antara puasa dan sedekah lebih ampuh dalam menghapus dosa, melindungi serta menjauhkan diri dari neraka jahannam, terlebih lagi jika kedua perkara itu digabung dengan shalat malam.
45. Menghibur orang-orang miskin merupakan salah satu wujud seseorang mensyukuri nikmat Allah.
46. Jangan putus asa dalam menuntut ilmu, berusahalah dengan sungguh-sungguh, mohonlah pertolongan kepada Allah dan jangan lemah.
47. Hendaknya para penuntut ilmu mencari nafkah untuk biaya hidupnya terutama bagi mereka yang telah berumah tangga bahkan wajib hukumnya bagi mereka. Ia tidak boleh malas bekerja dan menjadi beban orang lain, apalagi dengan meminta-minta.
48. Seorang penuntut ilmu wajib menghormati ustadz (guru)nya yang telah mengajarnya, wajib beradab dengan adab yang mulia, juga harus berterima kasih kepada guru yang telah mengajarkan ilmu yang bermanfaat kepadanya.
49. Masyarakat akan menjadi baik dan mulia dengan adanya amar ma’ruf nahi munkar dan mereka akan binasa, rusak dan hina dengan sebab meninggalkan kewajiban ini.
50. Dakwah harus memenuhi tiga syarat, aqidahnya benar, manhajnya benar, dan beramal dengan benar.
51. Shalawat merupakan sebab mendapatkan syafa’at dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika ketika mengucapkan shalawat diiringi dengan permohonan kepada Allah agar memberikan wasilah (kedudukan yang tinggi) kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Kiamat.
52. Setiap pemberontakan melawan pemerintah, membuat kerusakan, mengganggu stabilitas keamanan, menakut-nakuti dan mengadakan teror bagi kaum Muslimin, maka umumnya pelakunya adalah orang kafir, atau munafik atau Khawârij atau syi’ah. Karena sesungguhnya Islam tidak pernah mengajarkan untuk membuat kerusakan, sebaliknya Islam mengajak kepada kedamaian dan keamanan.
53. Dengan membaca al-Qur’an akan didapatkan berbagai ilmu dan pengetahuan. Disamping itu akan melahirkan kebersihan jiwa, kejernihan perasaan, dan mempertebal ketakwaan. Membaca al-Qur’an merupakan kebaikan dan merupakan syafaat yang akan diberikan pada hari Kiamat kelak.
54. Menghafal al-Qur’an merupakan keutamaan yang besar. Melalui hafalan, hati akan lebih hidup dengan cahaya Kitabullah, manusia juga akan segan dan menghormatinya. Bahkan dengan hafalan itu derajatnya di akhirat akan semakin tinggi, sesuai dengan banyaknya hafalan yang dimiliki.
55. Termasuk prinsip Ahlus Sunnah wal Jama’ah ialah tidak mengadakan provokasi atau penghasutan untuk memberontak kepada penguasa meskipun penguasa itu berbuat zhalim. Tidak boleh melakukan provokasi, baik dari atas mimbar, tempat khusus atau pun umum, dan media lainnya.
56. Sesungguhnya tidak ada kebaikan bagi masyarakat yang tidak mau menasihati penguasanya dengan cara yang baik. Juga tidak ada kebaikan, bagi penguasa yang menindas rakyatnya dan membungkam orang-orang yang berusaha menasihatinya bahkan menutup telinganya rapat-rapat agar tidak mendengar suara-suara kebenaran.
57. Di antara adab nasihat dalam Islam adalah menasihati saudaranya dengan tidak diketahui orang lain. Karena barangsiapa yang menutupi keburukan saudaranya, maka Allâh akan menutupi keburukannya di dunia dan akhirat.
58. Ahlus Sunnah tidak suka dan tidak rela dengan kezhaliman dan kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa atau lainnya. Akan tetapi cara mengingkari kemungkaran yang dilakukan oleh penguasa dan cara menasihati penguasa harus sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan atsar Salafush Shalih.
59. Hati orang tua menjadi pemuda karena dua hal, yaitu cinta dunia dan panjang angan-angan.
60. Panjang angan-angan, merasa masih berusia panjang adalah penyakit berbahaya dan kronis bagi manusia. Jika penyakit ini menjangkiti seorang Muslim, maka itu akan membawa kepada indikasi yang lebih serius. Misalnya ia mulai menjauhi perintah Allâh Azza wa Jalla , enggan bertaubat, cinta kepada dunia, lupa akan kehidupan akhirat yang abadi, dan membuat hati menjadi keras.
61. Orang yang beriman dengan iman yang benar dan berakal sehat, maka dia tidak cinta kepada dunia dan tidak mau disibukkan dengan dunia, tidak suka dengan kedudukan dan jabatan, karena kecintaan manusia kepada jabatan atau kepemimpinan akan membawa kepada kerusakan.
62. Jika seseorang benar-benar beriman, maka segala urusannya merupakan kebaikan. Jika ia mendapat kesenangan, ia bersyukur dan ketika susah, ia bersabar.
63. Iman dibangun di atas sabar dan syukur. Sesungguhnya pangkal syukur adalah tauhid dan pangkal sabar adalah meninggalkan hawa nafsu.
64. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari suatu dosa yang pernah dilakukan seseorang. Disegerakannya hukuman bagi seorang Mukmin di dunia justru itu baik baginya sehingga dengan itu Allâh akan menghapuskan dosa-dosanya dan ia akan berjumpa dengan Allâh Azza wa Jalla dalam keadaan bersih dan selamat.
65. Seorang hamba -betapapun tinggi derajatnya- tidak boleh berhenti dari berdoa, memohon kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala, karena yang demikian lebih menampakkan kehinaan dan kerendahan kepada-Nya.
66. Karamah yang diperoleh para wali adalah kabar gembira yang disegerakan oleh Allâh Subhanahu wa Ta’ala dalam kehidupan dunia.
67. Taubat merupakan jalan kebahagiaan, jalan menuju surga, pembersih hati, penghapus dosa, dan menjadi sebab keridhaan Allâh Azza wa Jalla.
68. Dosa dan kesalahan akan berakibat keburukan dan kehinaan bagi pelakunya, baik di dunia maupun di akhirat, bila orang itu tidak segera bertaubat kepada Allah.
69. Shalat merupakan qurratul ‘ain (kesenangan hati) di dunia ini bagi orang-orang yang cinta (kepada Allah), karena di dalamnya dia bermunajat kepada Allâh Azza wa Jalla, yang tidak ada kesenangan, tidak ada ketentraman hati dan tidak ada ketenangan jiwa kecuali hanya kepada-Nya, dengan menikmati dzikir kepada-Nya, merendah dan tunduk kepada-Nya serta dekat dengan-Nya.
70. Orang yang cinta kepada Allâh, istirahatnya dan kesenangan hatinya terdapat dalam shalat. Adapun orang yang lalai dan berpaling, maka dia tidak merasakan kenikmatan tersebut, bahkan shalat merupakan hal yang besar dan berat baginya.
71. Muraqabah (yaitu rasa selalu diawasi oleh Allâh), yaitu dimana seorang hamba beribadah kepada Allah Azza wa Jalla seolah-olah dia melihat-Nya. Hal ini bisa muncul disebabkan kesempurnaan imannya kepada Allâh, nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
72. Kadar kedekatan seorang hamba kepada Allâh adalah sesuai dengan kadar ihsan yang dimilikinya.
73. Persatuan yang dikehendaki dalam agama Islam adalah kesatuan dalam akidah, manhaj, dan berpegang teguh kepada al-Qur`an dan Sunnah menurut pemahaman salafus shalih.
74. Dalam mengajak manusia kepada persatuan dan berpegang teguh kepada agama Allâh Azza wa Jalla itu wajib ditegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Tidak mungkin manusia bersatu tanpa melarang mereka dari perbuatan syirik, bid’ah, maksiat dan penyimpangan lainnya.
75. Jika kaum Muslimin bersatu di atas Sunnah, mereka akan mendapatkan rahmat Allah Azza wa Jalla, kebaikan dan kekuatan. Dan jika mereka berselisih, yang terjadi adalah kelemahan, kekalahan, dan kehancuran.
76. Orang yang meninggalkan shalat telah berbuat dosa besar yang paling besar, lebih besar dosanya di sisi Allâh daripada membunuh jiwa, mengambil harta orang lain.
77. Akhlak yang baik adalah bagian dari amal shalih yang dapat menambah keimanan dan memiliki bobot yang berat dalam timbangan.
78. Apabila rakyat ingin selamat dari kezhaliman pemimpin mereka, hendaknya mereka meninggalkan kezhaliman itu juga.
79. Malu yaitu rasa yang menimpa seseorang ketika dia melakukan perbuatan yang membuatnya gelisah. Malu termasuk sifat yang terpuji. Akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di antaranya juga malu. Sampai-sampai Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih pemalu daripada gadis yang dipingit, tetapi Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah malu dalam kebenaran.
80. Orang yang lebih mengutamakan dunia daripada akhirat disebabkan oleh dua faktor; pertama adalah rusaknya iman, dan yang kedua adalah rusaknya akal.
81. Dunia adalah tempat kesedihan, bukan tempat kebahagiaan. Dunia tak ubahnya seperti awan pada musim kemarau yang membumbung di langit namun hanya sebentar lalu menghilang.
82. Pecinta dunia adalah orang yang paling banyak disiksa karena dunia, ia disiksa pada tiga keadaan. Ia disiksa di dunia dalam bentuk usaha, kerja keras untuk mendapatkannya, dan perebutan dengan sesama pecinta dunia.
83. Orang yang tujuannya dunia akan dicerai beraikan urusannya dan dijadikan kefakiran di depan pelupukmatanya. Sehingga ia selalu merasa kurang, tidak cukup, dan fakir, padahal Allah telah memberikan nikmat yang banyak.
84. Orang yang tujuannya adalah akhirat, maka Allah Azza wa Jalla kumpulkan seluruh urusannya, Allâh Azza wa Jalla jadikan hatinya itu merasa cukup dengan rezeki yang Allâh Azza wa Jalla berikan dan dunia akan datang dalam keadaan hina.
85. Hendaknya seorang Muslim zuhud terhadap dunia dan pendek angan-angannya. Semua umur ini akan ditanya oleh Allâh Azza wa Jalla. Oleh karena itu jangan sampai disibukkan dengan dunia dan jangan disibukan dengan angan-angan kosong.
86. Jika seseorang di dalam hatinya sering mengingat kematian dan bersemangat dalam urusan akhirat, maka dia akan masuk ke dalamorang-orang yang berlomba dalam kebaikan dan amalan shalih. Sebaliknya, jika hati seseorang lalai dari mengingat kematian dan lupa kalau dirinya pasti akan meninggalkan dunia ini, maka dia akan menjadi keras hatinya dan malas melakukan ketaatan.
87. Jika seseorang mampu melakukan ketaatan, atau melakukan suatu amal kebaikan, maka hendaklah ia bersegera melakukannya. Jangan ditunda atau diakhirkan.
88. Bergegas menuntut ilmu agama di masa muda. Karena masa ini adalah masa yang penuh kekuatan, semangat dan tekad yang kuat.
89. Seseorang tidak cukup hanya mengetahui tauhid saja dan mengamalkannya, akan tetapi ia juga harus mengetahui lawan dari tauhid tersebut, yaitu syirik. Karena khawatir akan terjebak pada perbuatan tersebut yang dapat merusak tauhidnya. Karena seseorang yang tidak mengetahui sesuatu, ia bisa saja terjatuh pada perbuatan tersebut.
90. Keridhaan orang tua harus kita dahulukan daripada keridhaan istri dan anak. Karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa anak yang durhaka akan diadzab di dunia dan di akhirat serta tidak akan masuk surga dan Allâh Azza wa Jalla tidak akan melihatnya pada hari Kiamat.
91. Orang yang durhaka kepada orang tuanya, hidupnya tidak berkah dan selalu mengalami berbagai macam kesulitan. Kalaupun orang tersebut kaya maka kekayaannya tidak akan menjadikannya bahagia.
92. Hendaklah memperhatikan kedua orang tua seumur hidup dan jangan merasa lelah, capek, maupun letih dalam berbakti kepada keduanya, sebagaimana kita tidak merasa capek dan letih dalam taat kepada Allâh Azza wa Jalla.
93. Jika selama ini kita pernah durhaka kepada orang tua, segeralah minta maaf dan berbuat baik kepada keduanya. Jangan mengulangi lagi dan bertaubat dengan taubat yang sesungguhnya.
94. Seandainya kedua orang tua sudah meninggal, mohonkanlah ampunan kepada Allâh Azza wa Jalla untuk keduanya, do’akan mereka dan jalinlah silaturahim dengan teman-teman kedua orang tua.
95. Kalau ingin bahagia dan mendapat berkah dari Allâh Azza wa Jalla dan diluaskan rizki serta dipanjangkan umur dan dimudahkan segala urusan dan dimasukkan ke dalam surga maka harus terus berbuat baik kepada orang tua.
96. Jangan lupakan semua yang pernah diberikan kedua orang tua karena semua kebaikan mereka tidak dapat dihitung dengan apa pun juga.
97. Saling mencintai karena Allâh Azza wa Jalla memiliki keutamaan yang sangat besar, bukan hanya mereka akan dikumpulkan dan diberikan naungan, bahkan mereka akan diberikan mimbar-mimbar dari cahaya oleh Allâh Azza wa Jalla di hari Kiamat.
98. Allâh Azza wa Jalla dan Rasul-Nya Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mencela serta mengecam sifat bakhil, kikir dan pelit. Bakhil, kikir, dan pelit adalah sifat yang tercela, tabi’at yang hina, dan perangai yang jelek.
99. Dengan iffah (kesucian diri) dan merasa berkecukupan maka akan terwujud kehidupan yang baik bagi seorang hamba, nikmat dunia, dan qanâ’ah (merasa puas) atas apa yang Allâh berikan padanya.
100. Di antara tanda kejujuran itu adalah tenangnya hati, sebaliknya di antara tanda kedustaan adalah kebimbangan hati.
101. Setiap hamba harus menjaga kata-katanya, tidak berbicara kecuali dengan jujur. Jujur ini adalah bentuk kejujuran yang paling jelas dan paling dikenal. Seorang hamba hendaknya menjauhi kata-kata bermakna ganda, karena ia saudara tiri dari dusta kecuali dalam keadaan darurat dan dituntut demi kemaslahatan.
102. Orang yang selalu berlaku jujur akan dicatat di sisi Allâh sebagai shiddiq (suka jujur). Dan telah diketahui, bahwa kejujuran itu derajat yang tinggi yang tidak dapat dicapai kecuali oleh segelintir manusia.
103. Yang terpenting lagi dalam pernikahan bukan hanya sekedar memperoleh anak, tetapi berusaha mencari dan membentuk generasi yang berkualitas, yaitu mencari anak yang shalih dan bertaqwa kepada Allah.
104. Melihat kepada yang di atas kita dalam hal dunia akan mengakibatkan seseorang tidak bersyukur atas nikmat yang Allâh Azza wa Jalla berikan kepadanya, selalu mengeluh, dan bersedih.
105. Dzikir membersihkan hati dari karatnya, karena segala sesuatu ada karatnya dan karat hati adalah lalai dan hawa nafsu. Sedang untuk membersihkan karat ini adalah dengan taubat dan istighfar.
Siapa Sebenarnya Ustadz Khalid Basalamah?
Siapakah sebenarnya dia? Lihat fakta-fakta mencengangkan tentang Ustadz Dr. Khalid Basalamah yang akan membuat anda terkejut membacanya. Kami disini akan membahas 10 fakta tentang Ustadz Khalid Basalamah yang mungkin banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahuinya.
FAKTA 1 : RESTORAN
Ustad Khalid mempunyai sebuah restoran ternama di daerah Condet yang bernama Ajwad Resto. Ajwad Resto adalah restoran dengan cita rasa dan nuansa Timur Tengah, diracik dengan bumbu masakan yg sarat rempah rempah, disajikan oleh chef yang berpengalaman. Restaurant ini dirintis oleh Ustadz Khalid yang memang adalah seorang pecinta kuliner Timur Tengah.
Tujuan dari didirikannya restoran ini menjadi industri ekonomi kreatif yang menjadi sarana dakwah dan berkhidmat ke ummat dengan menciptakan lapangan pekerjaan kepada kaum muslimin. Restoran ini pada awalnya bertempat di Kalibata. Namun, restoran tersebut sekarang beralamat di Jl. Raya Condet No.50, RT.1/RW.3, Batu Ampar, Kramatjati, Kota Jakarta Timur, Indonesia. Lihat fakta menarik selanjutnya dengan klik link dibawah ini.
FAKTA 1 : RESTORAN
![]() |
| Restoran Ajwad |
Ustad Khalid mempunyai sebuah restoran ternama di daerah Condet yang bernama Ajwad Resto. Ajwad Resto adalah restoran dengan cita rasa dan nuansa Timur Tengah, diracik dengan bumbu masakan yg sarat rempah rempah, disajikan oleh chef yang berpengalaman. Restaurant ini dirintis oleh Ustadz Khalid yang memang adalah seorang pecinta kuliner Timur Tengah.
Tujuan dari didirikannya restoran ini menjadi industri ekonomi kreatif yang menjadi sarana dakwah dan berkhidmat ke ummat dengan menciptakan lapangan pekerjaan kepada kaum muslimin. Restoran ini pada awalnya bertempat di Kalibata. Namun, restoran tersebut sekarang beralamat di Jl. Raya Condet No.50, RT.1/RW.3, Batu Ampar, Kramatjati, Kota Jakarta Timur, Indonesia. Lihat fakta menarik selanjutnya dengan klik link dibawah ini.
Siapa Sebenarnya Ustadz Subhan Bawazier?
Kita akan kupas tentang siapa dan fakta mengejutkan tentang Ustadz Subhan Bawazier. Profil Ustad Subhan Bawazier yang kurang banyak diketahui oleh Masyarakat.
FAKTA 1: MARGA
Biodata atau biografi Ustadz Subhan Bawazier mempunyai nama lengkap, yakni Ustadz Muhammad Subhan bin Umar Bawazier. Dari nama tersebut kita bisa mengetahui Ustadz Subhan mempunyai nama marga Bawazier. Sementara itu, di negeri kita orang yang bermarga Bawazier dianggap sebagai orang yang masih memiliki keturunan Paman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang Muslim, yaitu Al Abbas bin Abdul Muththalib.
Mengapa bisa begitu? Karena Nenek moyang mereka sebelum hijrah dari Iraq ke Yaman dikenal dengan marga Az Zainabi atau Banu Al Wazir adalah marga bangsawan Timur Tengah dari keturunan Bani Hasyim. Wazir dalam bahasa Arab bermakna menteri. Permulaan nama Bawazir adalah ketika keturunan Ali Al Wazir yang menjabat menteri dalam dua khalifah Abbasiyah yaitu Al Mustarsyid dan Al Muqtafi hijrah dari Irak ke Hadramaut yang disebut sebagai Menteri Agung. Lihat fakta menarik tentang Ustadz Subhan berikutnya dengan klik link dibawah ini.
FAKTA 1: MARGA
Biodata atau biografi Ustadz Subhan Bawazier mempunyai nama lengkap, yakni Ustadz Muhammad Subhan bin Umar Bawazier. Dari nama tersebut kita bisa mengetahui Ustadz Subhan mempunyai nama marga Bawazier. Sementara itu, di negeri kita orang yang bermarga Bawazier dianggap sebagai orang yang masih memiliki keturunan Paman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang Muslim, yaitu Al Abbas bin Abdul Muththalib.
Mengapa bisa begitu? Karena Nenek moyang mereka sebelum hijrah dari Iraq ke Yaman dikenal dengan marga Az Zainabi atau Banu Al Wazir adalah marga bangsawan Timur Tengah dari keturunan Bani Hasyim. Wazir dalam bahasa Arab bermakna menteri. Permulaan nama Bawazir adalah ketika keturunan Ali Al Wazir yang menjabat menteri dalam dua khalifah Abbasiyah yaitu Al Mustarsyid dan Al Muqtafi hijrah dari Irak ke Hadramaut yang disebut sebagai Menteri Agung. Lihat fakta menarik tentang Ustadz Subhan berikutnya dengan klik link dibawah ini.
Siapa Sebenarnya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas?
Memang fakta-fakta tentang Ustadz Yazid Jawas ini membuat heran banyak orang yang belum mengenalnya. Disini akan kami bongkar beberapa fakta tersebut agar anda mengetahui sosok Ustadz yang dicintai kalangan Ahlus Sunnah di Indonesia sekaligus dibenci oleh orang-orang Syi'ah dan Tarekat Sufi yang sangat suka mengkeramatkan kuburan.
FAKTA 1: BULUGHUL MARAM
Ustad Yazid Jawaz yang dikenal dengan ceramahnya yang tegas ini ternyata mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Siapa sangka Ustadz Senior dari kalangan Ahlus Sunnah ini mampu menghafal kitab Ulama klasik, yaitu Bulughul Maram. Kitab Bulughul Maram ini dihafal oleh Ustadz Yazid Jawwas diluar kepala.
Padahal, kitab ini terbilang sangat lengkap karena pengarangnya, yaitu Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani menyusun kitab ini dengan metode tematis (maudhu’i) berdasarkan tema-tema fikih, mulai dari Bab Bersuci (Thaharah) sampai Bab Kompilasi (al-Jami’). Ibnu Hajar juga menyeleksi beberapa hadits dari kitab-kitab shahih, sunan, mu’jam, dan al-Jami yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih. Karena keistimewaannya ini, Bulughul Maram hingga kini tetap menjadi kitab rujukan hadits yang dipakai secara luas tanpa mempedulikan mazhab fikihnya.
Diantara penyebabnya Ustadz Yazid dapat menghafal banyak rujukan kitab seperti Bulughul Maram adalah sebagaimana dikisahkan oleh murid-murid Yazid Jawas, bahwa dia selalu meluangkan waktu minimal 2 sampai 4 jam setiap harinya atau bahkan lebih dari itu untuk membaca kitab-kitab Islam yang bermanfaat.
FAKTA 1: BULUGHUL MARAM
Ustad Yazid Jawaz yang dikenal dengan ceramahnya yang tegas ini ternyata mempunyai kecerdasan yang luar biasa. Siapa sangka Ustadz Senior dari kalangan Ahlus Sunnah ini mampu menghafal kitab Ulama klasik, yaitu Bulughul Maram. Kitab Bulughul Maram ini dihafal oleh Ustadz Yazid Jawwas diluar kepala.
Padahal, kitab ini terbilang sangat lengkap karena pengarangnya, yaitu Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani menyusun kitab ini dengan metode tematis (maudhu’i) berdasarkan tema-tema fikih, mulai dari Bab Bersuci (Thaharah) sampai Bab Kompilasi (al-Jami’). Ibnu Hajar juga menyeleksi beberapa hadits dari kitab-kitab shahih, sunan, mu’jam, dan al-Jami yang berkaitan dengan hukum-hukum fiqih. Karena keistimewaannya ini, Bulughul Maram hingga kini tetap menjadi kitab rujukan hadits yang dipakai secara luas tanpa mempedulikan mazhab fikihnya.
Diantara penyebabnya Ustadz Yazid dapat menghafal banyak rujukan kitab seperti Bulughul Maram adalah sebagaimana dikisahkan oleh murid-murid Yazid Jawas, bahwa dia selalu meluangkan waktu minimal 2 sampai 4 jam setiap harinya atau bahkan lebih dari itu untuk membaca kitab-kitab Islam yang bermanfaat.
Kisah Ustadz Badrusalam dengan Seorang Pemuda
Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. memang dikenal sebagai Ustadz yang rendah hati. Tak hanya itu, beliau juga biasa menjawab pertanyaan jama'ahnya dengan bijaksana. Ada sebuah kisah penuh hikmah tentang dialog Ustadz Badru Salam denga seorang pemuda.
Selepas kajian sunnah, ada seorang pemuda yang mendatangi Ustadz Badrusalam. Dia sedang dirundung keraguan dalam agamanya dan bertanya kepada Ustadz Badrusalam:
"Ustadz, bisa saya bertanya?"
"Bisa", jawab Ustadz Badrusalam
Pemuda itu berkata, "Ustadz untuk apa Allah menciptakan manusia, sementara Allah mengetahui apa yang akan dilakukan manusia; apakah akan beramal kebaikan atau keburukan?"
Seketika itu Ustad Badrusalam menunduk sejenak berpikir apa jawaban yang paling mudah dipahami oleh si pemuda.
Ustadz Badrusalam kemudian berkata:
"Akhi, sebenarnya ini bukan urusan kita. Karena ilmu kita terlalu dangkal sedangkan ilmu Allah amat luas. Memang segala sesuatu itu telah diketahui oleh Allah. Tetapi yang harus kamu ingat adalah bahwa Allahpun telah memberikan kepada kita kemampuan.
Lalu Ustadz Badrusalam berkata kepadanya, "Boleh saya bertanya?
"Silakan, jawab pemuda tersebut.
Ustadz Badrusalam kemudian berkata, "Kalau saya berkata kepadamu, "Jangan minum gelas yang ada di tanganmu itu! Kamu mampu melakukannya?"
Pemuda itu menjawab, "Mampu."
Ustadz Badrusalam berkata, "Baik, bila Allah memerintahkan kita sholat dan lainnya dan melarang zina dan sebagainya, mampukah kita melakukannya?"
"Mampu, jawabnya.
Ustadz Badrusalam menambahkan, "Jika kamu meninggalkan sholat padahal kamu mampu melakukannya, dan melakukan larangan padahal kamu mampu meninggalkannya, maka Allahpun berhak memberimu sanksi dan balasan. Jika semua peraturan boleh dilanggar dan tidak boleh diberi sanksi hanya karena alasan takdir, maka buat apa dibuat peraturan lalu lintas dan lainnya."
Si pemuda pun diam. Lalu dia berkata, "Lantas kenapa Allah menciptakan manusia?"
Ustadz Badrusalam menjawab, "Pertanyaanmu sama dengan pertanyaan: "Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi. Boleh saya bertanya?"
"Boleh", balas si pemuda.
Ustadz Badrusalam kemudian bertanya, "Kalau kamu memiliki banyak kelebihan berupa kecerdasan, keilmuan dan sebagainya. Tetapi kamu sama sekali tidak mempergunakannya. Bukankah itu sia-sia?"
"Betul", jawabnya.
Ustadz Badrusalam berkata, "Akhi, Allah memiliki segala macam kelebihan, maka tak mungkin Allah berbuat sia-sia. Dia menciptakan langit dan bumi karena adanya tujuan yang mulia. Boleh saya bertanya lagi?"
"Silakan, jawab pemuda tersebut.
Ustadz Badrusalam berkata, "Allah menciptakan bumi bukankah harus ada yang memakmurkannya? Jika tidak, maka sia sialah Allah menciptakan bumi ini.
Pemuda itu kembali diam. Ustadz Badrusalam berkata lagi, "Manusialah yang paling pantas untuk memakmurkan bumi ini. Maka Allah bekali manusia dengan ilmu. Dan agar manusia terbimbing hidupnya di dunia, Allah menurunkan syariatNya, memberi perintah dan larangan untuk kemashlahatan mereka."
Akhirnya, pemuda tersebut tersenyum puas dan berterima kasih atas penjelasan yang bijaksana dari Ustadz Badrusalam. Ustadz Badrusalam pun memutuskan untuk segera pamit untuk kembali pulang kepada pemuda tersebut.
Selepas kajian sunnah, ada seorang pemuda yang mendatangi Ustadz Badrusalam. Dia sedang dirundung keraguan dalam agamanya dan bertanya kepada Ustadz Badrusalam:
"Ustadz, bisa saya bertanya?"
"Bisa", jawab Ustadz Badrusalam
Pemuda itu berkata, "Ustadz untuk apa Allah menciptakan manusia, sementara Allah mengetahui apa yang akan dilakukan manusia; apakah akan beramal kebaikan atau keburukan?"
Seketika itu Ustad Badrusalam menunduk sejenak berpikir apa jawaban yang paling mudah dipahami oleh si pemuda.
Ustadz Badrusalam kemudian berkata:
"Akhi, sebenarnya ini bukan urusan kita. Karena ilmu kita terlalu dangkal sedangkan ilmu Allah amat luas. Memang segala sesuatu itu telah diketahui oleh Allah. Tetapi yang harus kamu ingat adalah bahwa Allahpun telah memberikan kepada kita kemampuan.
Lalu Ustadz Badrusalam berkata kepadanya, "Boleh saya bertanya?
"Silakan, jawab pemuda tersebut.
Ustadz Badrusalam kemudian berkata, "Kalau saya berkata kepadamu, "Jangan minum gelas yang ada di tanganmu itu! Kamu mampu melakukannya?"
Pemuda itu menjawab, "Mampu."
Ustadz Badrusalam berkata, "Baik, bila Allah memerintahkan kita sholat dan lainnya dan melarang zina dan sebagainya, mampukah kita melakukannya?"
"Mampu, jawabnya.
Ustadz Badrusalam menambahkan, "Jika kamu meninggalkan sholat padahal kamu mampu melakukannya, dan melakukan larangan padahal kamu mampu meninggalkannya, maka Allahpun berhak memberimu sanksi dan balasan. Jika semua peraturan boleh dilanggar dan tidak boleh diberi sanksi hanya karena alasan takdir, maka buat apa dibuat peraturan lalu lintas dan lainnya."
Si pemuda pun diam. Lalu dia berkata, "Lantas kenapa Allah menciptakan manusia?"
Ustadz Badrusalam menjawab, "Pertanyaanmu sama dengan pertanyaan: "Mengapa Allah menciptakan langit dan bumi. Boleh saya bertanya?"
"Boleh", balas si pemuda.
Ustadz Badrusalam kemudian bertanya, "Kalau kamu memiliki banyak kelebihan berupa kecerdasan, keilmuan dan sebagainya. Tetapi kamu sama sekali tidak mempergunakannya. Bukankah itu sia-sia?"
"Betul", jawabnya.
Ustadz Badrusalam berkata, "Akhi, Allah memiliki segala macam kelebihan, maka tak mungkin Allah berbuat sia-sia. Dia menciptakan langit dan bumi karena adanya tujuan yang mulia. Boleh saya bertanya lagi?"
"Silakan, jawab pemuda tersebut.
Ustadz Badrusalam berkata, "Allah menciptakan bumi bukankah harus ada yang memakmurkannya? Jika tidak, maka sia sialah Allah menciptakan bumi ini.
Pemuda itu kembali diam. Ustadz Badrusalam berkata lagi, "Manusialah yang paling pantas untuk memakmurkan bumi ini. Maka Allah bekali manusia dengan ilmu. Dan agar manusia terbimbing hidupnya di dunia, Allah menurunkan syariatNya, memberi perintah dan larangan untuk kemashlahatan mereka."
Akhirnya, pemuda tersebut tersenyum puas dan berterima kasih atas penjelasan yang bijaksana dari Ustadz Badrusalam. Ustadz Badrusalam pun memutuskan untuk segera pamit untuk kembali pulang kepada pemuda tersebut.
Siapa Sebenarnya Ustadz Firanda Andirja?
Membeberkan fakta mengejutkan tentang Firanda Andirja, yang jarang diungkap sehingga banyak orang yang belum tahu. Kami disini akan membahas 12 fakta tentang Ustadz Firanda Andirja yang mungkin banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahuinya.
FAKTA 1 : ASAL PAPUA
Ustadz Firanda adalah seorang yang berdarah Bugis dan Jawa. Akan tetapi beliau lebih dikenal sebagai Da'i Papua karena ternyata semasa kecil beliau dibesarkan di Papua. Beliau tinggal di sebuah kota bernama Sorong, sebuah kota di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Beliau di sekolahkan di TK Pertiwi, kemudian melanjutkan sekolah di SD Inpres 17 Sorong. Tambahan informasi, mengapa dinamakan SD Inpres, karena saat itu, sebagian besar penduduk Indonesia tidak menyelesaikan pendidikan dasar.
Pada saat itu, jumlah SD masih sangat terbatas sedangkan jumlah anak-anak usia SD diperkirakan akan meningkat mengingat sebelumnya belum ada program KB. Pada saat yang sama, pemerintah perlu meningkatkan kinerjanya yang dalam bidang pendidikan berarti harus meningkatkan jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar. Oleh karena itu kemudian pemerintah meluncurkan program pembangunan SD secara besar-besaran. Karena merupakan program khusus maka diluncurkan melalui Instruksi Presiden.
Lalu, Ustadz Firanda melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Sorong dan berikutnya bersekolah di SMU Negeri 1 di kota yang sama. Setelah lulus dari SMU, beliau memutuskan untuk melanjutkan studinya di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan mengambil jurusan Teknik Kimia. Namun, karena ketertarikannya pada ilmu agama dan kecerdasannya beliau berhasil mendapatkan kesempatan belajar di Universitas Islam Madinah. Lihat fakta menarik selanjutnya dengan klik link dibawah ini.
FAKTA 1 : ASAL PAPUA
Ustadz Firanda adalah seorang yang berdarah Bugis dan Jawa. Akan tetapi beliau lebih dikenal sebagai Da'i Papua karena ternyata semasa kecil beliau dibesarkan di Papua. Beliau tinggal di sebuah kota bernama Sorong, sebuah kota di Provinsi Papua Barat, Indonesia. Beliau di sekolahkan di TK Pertiwi, kemudian melanjutkan sekolah di SD Inpres 17 Sorong. Tambahan informasi, mengapa dinamakan SD Inpres, karena saat itu, sebagian besar penduduk Indonesia tidak menyelesaikan pendidikan dasar.
Pada saat itu, jumlah SD masih sangat terbatas sedangkan jumlah anak-anak usia SD diperkirakan akan meningkat mengingat sebelumnya belum ada program KB. Pada saat yang sama, pemerintah perlu meningkatkan kinerjanya yang dalam bidang pendidikan berarti harus meningkatkan jumlah penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasar. Oleh karena itu kemudian pemerintah meluncurkan program pembangunan SD secara besar-besaran. Karena merupakan program khusus maka diluncurkan melalui Instruksi Presiden.
![]() |
| SD Inpres 17 Sorong saat ini |
Lalu, Ustadz Firanda melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Sorong dan berikutnya bersekolah di SMU Negeri 1 di kota yang sama. Setelah lulus dari SMU, beliau memutuskan untuk melanjutkan studinya di Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada dengan mengambil jurusan Teknik Kimia. Namun, karena ketertarikannya pada ilmu agama dan kecerdasannya beliau berhasil mendapatkan kesempatan belajar di Universitas Islam Madinah. Lihat fakta menarik selanjutnya dengan klik link dibawah ini.
Ketika Abdul Hakim bin Amir Abdat Berkenalan dengan Yazid Jawas
Pada kajian pagi yang disini oleh Ustadz Sulam Mustareja yang membahas kitab "Mulia Dengan Manhaj Salaf", Beliau bercerita pada mukadimahnya bahwa kemarin beliau duduk di majelis Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat, sahabat dekat Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, penulis buku yang sedang dibahas pada kajian tersebut. Ada pertanyaan di secarik kertas, yang tadinya Ustadz Sulam berpikir bahwa itu pertanyaan tidak penting dan tidak akan dijawab oleh Ustadz Abdul Hakim. Apa pertanyaannya? Singkat saja pertanyaannya adalah "Sejak kapan kenal Ustadz Yazid?".
FAKTA 8: PERKENALAN
Ternyata Ustadz Abdul Hakim menjawabnya dengan cukup rinci. Seakan-akan beliau sedang teringat sahabatnya yang sekarang ini sedang menghadapi tantangan dakwah yang cukup terjal, sampai-sampai masjid tempat sehari-hari beliau beribadah dan berdakwah dibekukan karena desakan demo sekelompok orang.
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat bercerita bagaimana awal-awal beliau hanya sekolah sampai SMP kelas 2. Sebab, orang tua beliau telah mengarahkannya guna bisa lebih konsentrasi menggeluti bidang agama. Sampai suatu ketika, pada tahun 1980-an LIPIA baru dibuka. Beliau ikut mendaftar tapi ditolak karena ketiadaan ijazah. Singkat cerita, atas upaya keras dan bantuan dari Ibunda beliau yang sampai menemui pendiri lembaga tersebut yang ternyata masih ada hubungan keluarga, maka diterimalah Ustadz Abdul Hakim di LIPIA walaupun tanpa ijazah sekolah resmi.
Setiap selesai kuliah, Ustadz Abdul Hakim tidak kemana-mana kecuali ke perpustakaan menekuni berbagai kitab. Suatu ketika, datanglah seorang pemuda ke perpustakaan, yang sama tekunnya dengan beliau, setiap hari terus datang dan melahap semua kitab-kitab di sana. Ustadz Abdul Hakim memperhatikan pemuda tersebut selalu membawa secarik kertas kecil dan pena untuk mencatat faidah dari kitab-kitab yang ditekuninya. Dari saling pandang, tersenyum, maka berkenalanlah Ustadz Abdul Hakim dengan pemuda tersebut. Dialah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Dari seringnya diskusi yang mereka lakukan berdua di perpustakaan, maka mereka berdua saling cocok satu sama lain. Mulailah fase dakwah mereka di masa-masa tersebut yang tentu saja banyak tantangannya. Alhasil, perpustakaan menjadi basis mereka berdua sebagai tempat belajar, berdiskusi, membedah berbagai persoalan agama dan lain-lain. Terkadang, datang tantangan-tantangan debat dari pihak-pihak yang kontra dengan dakwah mereka dan mereka layani di perpustakaan tersebut.
Hingga kini, kita sama-sama tahu kiprah dan kualitas mereka berdua dalam dakwah sunnah. Semoga Allah senantiasa menjaga mereka berdua dalam mengawal dakwah salaf yang penuh berkah ini.
FAKTA 8: PERKENALAN
![]() |
| Kedua ustadz ini dikenal sebagai perintis dakwah sunnah kontemporer di Indonesia |
Ternyata Ustadz Abdul Hakim menjawabnya dengan cukup rinci. Seakan-akan beliau sedang teringat sahabatnya yang sekarang ini sedang menghadapi tantangan dakwah yang cukup terjal, sampai-sampai masjid tempat sehari-hari beliau beribadah dan berdakwah dibekukan karena desakan demo sekelompok orang.
Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat bercerita bagaimana awal-awal beliau hanya sekolah sampai SMP kelas 2. Sebab, orang tua beliau telah mengarahkannya guna bisa lebih konsentrasi menggeluti bidang agama. Sampai suatu ketika, pada tahun 1980-an LIPIA baru dibuka. Beliau ikut mendaftar tapi ditolak karena ketiadaan ijazah. Singkat cerita, atas upaya keras dan bantuan dari Ibunda beliau yang sampai menemui pendiri lembaga tersebut yang ternyata masih ada hubungan keluarga, maka diterimalah Ustadz Abdul Hakim di LIPIA walaupun tanpa ijazah sekolah resmi.
Setiap selesai kuliah, Ustadz Abdul Hakim tidak kemana-mana kecuali ke perpustakaan menekuni berbagai kitab. Suatu ketika, datanglah seorang pemuda ke perpustakaan, yang sama tekunnya dengan beliau, setiap hari terus datang dan melahap semua kitab-kitab di sana. Ustadz Abdul Hakim memperhatikan pemuda tersebut selalu membawa secarik kertas kecil dan pena untuk mencatat faidah dari kitab-kitab yang ditekuninya. Dari saling pandang, tersenyum, maka berkenalanlah Ustadz Abdul Hakim dengan pemuda tersebut. Dialah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Dari seringnya diskusi yang mereka lakukan berdua di perpustakaan, maka mereka berdua saling cocok satu sama lain. Mulailah fase dakwah mereka di masa-masa tersebut yang tentu saja banyak tantangannya. Alhasil, perpustakaan menjadi basis mereka berdua sebagai tempat belajar, berdiskusi, membedah berbagai persoalan agama dan lain-lain. Terkadang, datang tantangan-tantangan debat dari pihak-pihak yang kontra dengan dakwah mereka dan mereka layani di perpustakaan tersebut.
Hingga kini, kita sama-sama tahu kiprah dan kualitas mereka berdua dalam dakwah sunnah. Semoga Allah senantiasa menjaga mereka berdua dalam mengawal dakwah salaf yang penuh berkah ini.
Ketika Ustadz Yazid Membongkar Hadits Palsunya Kyai Bid'ah
Sudah menjadi kebiasaan Ustadz Bid'ah adalah menyebarkan hadits-hadits lemah dan palsu. Terlebih lagi, pada bulan Rajab dan Sya'ban, Kyai dan Habib Bid'ah secara kompak menyebarkan hadits palsu tersebut ke tengah-tengah masyarakat.
FAKTA 10: TELITI DALAM HADITS

Sebagai Ulama Sunnah terbesar di Indonesia, Fadhilatusy Syaikh Yazid bin Abdul Qadir Jawas sangat teliti dalam memeriksa hadits-hadits yang beredar di masyarakat. Syaikh Yazid mengerti tentang ilmu hadits dan berhasil mematahkan hadits yang dipegangi selama puluhan tahun oleh Kyai Bid'ah. Ustadz Yazid memaparkan dalam Kitabnya yang berjudul Ar-Rasaail (kitab yang berisi Risalah Aqidah, Fiqih & Hukum) dimana beliau menjelaskan tentang Hadits palsu tersebut berbunyi:
Ustadz Yazid mengatakan bahwa hadits yang biasa dibawakan Kyai Kondang adalah Maudhu' (Palsu). Beliau mengutip perkataan Syaikh Ash Shaghani yang menyatakan tentang kepalsuan hadits tersebut pada kitab Maudhu’atush Shaghani (I/61, No 129).
Tidak tanggung-tanggung, Ustadz Yazid bahkan membawakan redaksi tambahan dari hadits palsu tersebut yang berbunyi:
"Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Ragha'ib…"
Ustadz Yazid menerangkan riwayat hadits tersebut dengan mengutip perkataan Ulama Besar Ibnul Qayyim yang berkata pada kitab Al Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if no. 168-169 bahwa, "Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashri, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as Shan’ani, dari Humaid ath-Thawil dari Anas, secara marfu’".
Titik kritis dari hadist palsu ini menurut Ustadz Yazid terletak pada Ibnu Jahdham. Hal senada diperkuat oleh Ibnul Jauzi dalam kitab Al Maudhu’at (II/125) yang berkata, "Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka."
Pukulan telak berikutnya ketika Ustadz Yazid membawakan perkataan Imam Adz Dzahabi yang berkata: "’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits." Jika anda tidak percaya kepada Ustadz Yazid, anda bisa cek sendiri pada kitab Mizanul I’tidal (III/142-143, No 5879).
FAKTA 10: TELITI DALAM HADITS

Sebagai Ulama Sunnah terbesar di Indonesia, Fadhilatusy Syaikh Yazid bin Abdul Qadir Jawas sangat teliti dalam memeriksa hadits-hadits yang beredar di masyarakat. Syaikh Yazid mengerti tentang ilmu hadits dan berhasil mematahkan hadits yang dipegangi selama puluhan tahun oleh Kyai Bid'ah. Ustadz Yazid memaparkan dalam Kitabnya yang berjudul Ar-Rasaail (kitab yang berisi Risalah Aqidah, Fiqih & Hukum) dimana beliau menjelaskan tentang Hadits palsu tersebut berbunyi:
“Rajab bulan Allah, Sya’ban bulanku dan Ramadhan adalah bulan ummatku."
Ustadz Yazid mengatakan bahwa hadits yang biasa dibawakan Kyai Kondang adalah Maudhu' (Palsu). Beliau mengutip perkataan Syaikh Ash Shaghani yang menyatakan tentang kepalsuan hadits tersebut pada kitab Maudhu’atush Shaghani (I/61, No 129).
Tidak tanggung-tanggung, Ustadz Yazid bahkan membawakan redaksi tambahan dari hadits palsu tersebut yang berbunyi:
"Janganlah kalian lalai dari (beribadah) pada malam Jum’at pertama di bulan Rajab, karena malam itu Malaikat menamakannya Ragha'ib…"
Ustadz Yazid menerangkan riwayat hadits tersebut dengan mengutip perkataan Ulama Besar Ibnul Qayyim yang berkata pada kitab Al Manaarul Muniif fish Shahih wadh Dha’if no. 168-169 bahwa, "Hadits ini diriwayatkan oleh ‘Abdur Rahman bin Mandah dari Ibnu Jahdham, telah menceritakan kepada kami ‘Ali bin Muhammad bin Sa’id al-Bashri, telah menceritakan kepada kami Khalaf bin ‘Abdullah as Shan’ani, dari Humaid ath-Thawil dari Anas, secara marfu’".
Titik kritis dari hadist palsu ini menurut Ustadz Yazid terletak pada Ibnu Jahdham. Hal senada diperkuat oleh Ibnul Jauzi dalam kitab Al Maudhu’at (II/125) yang berkata, "Aku telah mendengar Syaikhku Abdul Wahhab al-Hafizh berkata: “Rawi-rawi hadits tersebut adalah rawi-rawi yang majhul (tidak dikenal), aku sudah periksa semua kitab, tetapi aku tidak dapati biografi hidup mereka."
Pukulan telak berikutnya ketika Ustadz Yazid membawakan perkataan Imam Adz Dzahabi yang berkata: "’Ali bin ‘Abdullah bin Jahdham az-Zahudi, Abul Hasan Syaikhush Shuufiyyah pengarang kitab Bahjatul Asraar dituduh memalsukan hadits." Jika anda tidak percaya kepada Ustadz Yazid, anda bisa cek sendiri pada kitab Mizanul I’tidal (III/142-143, No 5879).
Inilah Persamaan Zakir Naik dengan Ustadz Yazid
Zakir Naik dan Ustadz Yazid, keduanya merupakan anugerah dari Allah subhanahu wa ta'ala yang diberikan bagi Umat Islam. Namun, keduanya malah terkena tahdzir dari salah seorang Kyai Kondang asal Jawa Timur. Padahal keilmuan dari kedua orang cerdas ini sudah tidak usah diragukan lagi. Ustadz Yazid merupakan Ulama Tauhid yang juga murid dari Syaikh Utsamin, yang mana Syaikh Utsaminin ini memiliki sanad keilmuan yang jika dirunut bersambung kepada Rsulullah shallallahu alaihi wa sallam, sedangkan Zakir Naik merupakan pendakwah kelas dunia yang banyak mengislam jutaan orang.
FAKTA 13: PERSAMAAN DENGAN ZAKIR NAIK
Disini kami akan membahas beberapa kesamaan di antara Ustadz Yazid dengan dr. Zakir Naik yang jarang diketahui masyarakat antara lain, yakni:
1. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengajarkan aqidah Islam yang sesuai dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam setiap ceramahnya.
2. Ustadz Yazid banyak mengambil faidah ilmu dari Syaikh Utsaimin, yang tidak lain merupakan guru yang sangat beliau cintai. Begitupula dengan Zakir Naik, yang cukup sering mengambil fatwa-fatwa agama dari Syaikh Utsaimin. Zakir Naik menilai bahwa Guru Ustadz Yazid ini merupakan Ulama Besar pada abad ini.
3. Ustadz Yazid Jawas memiliki putra seorang da'i yang bernama, Ustadz Fathi Jawas. Begitupula dengan putra Zakir Naik yang bernama Ustadz Fariq Naik yang juga seorang da'i.
4. Putra dari Ustadz Yazid dan Zakir Naik sama-sama menimba ilmu dari institusi bermanhaj salaf. Ustadz Fathi Jawas belajar di LIPIA yang merupakan cabang Jakarta dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud. Sedangkan Fariq Naik belajar di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh.
5. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berkeyakinan bahwa Allah berada di atas Arsy, ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya, dan Allah tidak membutuhkan makhluk-Nya sama sekali.
6. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berkeyakinan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, oleh karenanya tidak diperkenankan melakukan bid'ah yaitu menambah/mengurangi mengubah perkara yang berkaitan dengan agama.
7. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berkeyakinan bahwa Islam melarang berdo'a dengan meminta-minta kepada kuburan orang-orang yang shalih, karena hal ini syirik.
8. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menyakini bahwa ziarah kubur bertujuan untuk mendo'akan orang yang telah meninggal bukan untuk bertawassul, serta untuk mengingat kematian bukan untuk mencari berkah orang mati.
9. Zakir Naik dan Ustadz Yazid meyakini bahwa tidak boleh shalat di Masjid yang ada kuburannya, tidak boleh membangun kuburan.
10. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengatakan bahwa Tahlilan dan Yasinan bukan ajaran Nabi, Videonya, silakan tonton disini: Tahlilan Menurut Zakir Naik
11. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menjelaskan bahwa Tauhid itu ada tiga macam, yakni Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Asma wa Sifat.
12. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menentang praktik ghuluw dalam beragama, juga fanatik buta terhadap orang shalih.
13. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi adalah bid'ah. Alasannya, karena sahabat Nabi sangat mampu untuk merayakan Maulid Nabi dan tak ada penghalang bagi mereka untuk merayakan Maulid Nabi, tapi Sahabat Nabi tidak merayakannya, maka Maulid Nabi hukumnya terlarang.
14. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama mempunyai keilmuan yang mumpuni dalam masalah aqidah, fiqih, dan lain-lain.
15. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menganggap bahwa Syaikh Bin Baz adalah Ulama Rabbani yang beraqidah lurus dan yang memiliki akhlak yang super mulia.
16. Zakir Naik dan Ustadz Yazid banyak merujuk permasalahan keshahihan hadits dan istinbathh hukum dari fatwa Syaikh Al Albani, Ulama Nomor 1 di Dunia.
17. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sangat menghormati murid Syaikh Al Albani. Zakir Naik mengajak salah seorang murid Syaikh Al Albani yang bernama Syaikh Abu Suhaib Bassam untuk mengisi ceramah di Peace TV. Syaikh Abu Suhaib Bassam itu sendiri merupakan sahabat baik Ulama Rodja TV, yang bernama Syaikh Ali Al Halabi.
18. Zakir Naik dan Ustadz Yazid membantah penyimpangan dan bid'ah yang dibuat-buat oleh Tarikat Sufi.
19. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama berpendapat bahwa musik itu haram. Keduanya juga berpendapat bahwa musik yang diperbolehkan adalah rebana yang digunakan pada hari raya atau pernikahan.
20. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama mendakwahkan untuk kembali kepada Al Qur'an dan As Sunnah, tidak mengajak manusia kepada madzhab tertentu. Keduanya melarang fanatik terhadap salah satu madzhab.
21. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengambil fatwa tarjih (pendapat terkuat) dari kalangan Ulama Salafi (Ahlus Sunnah) baik dari Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, atapun Hambali.
22. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berpendapat bahwa memelihara jenggot adalah wajib dan Isbal adalah hukumnya haram meski tidak sombong.
23. Zakir Naik dan Ustadz Yazid meyakini bahwa hukum mengucapkan selamat natal adalah haram dan dosa besar. Hal ini bertentangan dengan Ulama Mesir yang bernama Syaikh Yusuf Qardhawi yang membolehkan ucapan selamat natal.
24. Peace TV dan Rodja TV menyiarkan ceramah-ceramah dari Ustadz Sunnah. Dimana ustadz sunnah dari kedua TV tersebut saling terhubung satu sama lain. Silakan baca: Ulama Aswaja Terbaik dari Berbagai Penjuru Dunia
25. Dr. Bilal Philips, Hussain Yee, Assim Al Hakeem, yang merupakan ustadz kondang dari Peace TV (Kanal milik Zakir Naik), dan penceramah lainnya melarang tegas dari keyakinan dan perbuatan bid'ah. Hal ini serupa dengan penceramah Rodja TV.
26. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sepakat untuk tidak menggunakan hadits dha'if (lemah). Oleh karenanya, Zakir Naik mengoreksi sebagian masyarakat yang berdo'a buka puasa dengan Allahuma lakasumtu.
27. Zakir Naik dan Ustadz Yazid bertanya permasalahan agama kepada Ulama Besar Ahlus Sunnah. Contohnya, Zakir Naik yang bertanya permasalahan agama kepada Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh. Keduanya tidak pernah bertanya permasalahan agama kepada Ulama Besar Ahlul Bid'ah.
28. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama dibenci Ahlul Bid'ah di negaranya masing-masing. Bahkan, salah seorang Ulama Ahlul Bid'ah India sudah tegas memvonis kafir Zakir Naik.
29. Zakir Naik dipuji oleh Ulama Besar Ahlus Sunnah India seperti Syaikh Washiyullah Abbas. Ustadz Yazid juga dipuji oleh Ulama Besar Ahlus Sunnah Madinah, seperti Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili.
30. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengimani seluruh nama-nama dan sifat Allah ta'ala sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya, tanpa merubah dan mentakwil maknanya, tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk, tanpa menolak, dan tanpa mempertanyakan bagaimananya.
31. Zakir Naik dan Ustadz Yazid dikenal sebagai orang yang hafal kitab hadits. Zakir Naik dikenal dengan penguasaannya terhadap Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Sedangkan Ustadz Yazid dikenal dengan penguasaannya terhadap kitab Bulughul Maram yang dikarang oleh Ulama Besar Madzhab Syafi'i, yang bernama Ibnu Hajar Al Asqalani.
32. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama mengecam tindakan khawarij/terorisme. Terlebih lagi, mereka berdua melarang bom bunuh diri yang dapat membunuh orang-orang yang tak berdosa, entah itu korbannya Muslim ataupun Non-Muslim.
33. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama melarang Umat Islam membela dan mengangkat pemimpin yang kafir.
Itulah 13 fakta mencengangkan tentang Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas. Jika anda ingin membaca Fakta 1 tentang Ustadz Yazid atau ada poin-poin fakta yang terlewatkan, silakan klik link dibawah ini untuk membacanya dari awal.
FAKTA 13: PERSAMAAN DENGAN ZAKIR NAIK
Disini kami akan membahas beberapa kesamaan di antara Ustadz Yazid dengan dr. Zakir Naik yang jarang diketahui masyarakat antara lain, yakni:
1. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengajarkan aqidah Islam yang sesuai dengan Ahlus Sunnah wal Jama'ah dalam setiap ceramahnya.
2. Ustadz Yazid banyak mengambil faidah ilmu dari Syaikh Utsaimin, yang tidak lain merupakan guru yang sangat beliau cintai. Begitupula dengan Zakir Naik, yang cukup sering mengambil fatwa-fatwa agama dari Syaikh Utsaimin. Zakir Naik menilai bahwa Guru Ustadz Yazid ini merupakan Ulama Besar pada abad ini.
3. Ustadz Yazid Jawas memiliki putra seorang da'i yang bernama, Ustadz Fathi Jawas. Begitupula dengan putra Zakir Naik yang bernama Ustadz Fariq Naik yang juga seorang da'i.
4. Putra dari Ustadz Yazid dan Zakir Naik sama-sama menimba ilmu dari institusi bermanhaj salaf. Ustadz Fathi Jawas belajar di LIPIA yang merupakan cabang Jakarta dari Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud. Sedangkan Fariq Naik belajar di Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud Riyadh.
5. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berkeyakinan bahwa Allah berada di atas Arsy, ketinggian Allah di atas seluruh makhluk-Nya, dan Allah tidak membutuhkan makhluk-Nya sama sekali.
6. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berkeyakinan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, oleh karenanya tidak diperkenankan melakukan bid'ah yaitu menambah/mengurangi mengubah perkara yang berkaitan dengan agama.
7. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berkeyakinan bahwa Islam melarang berdo'a dengan meminta-minta kepada kuburan orang-orang yang shalih, karena hal ini syirik.
8. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menyakini bahwa ziarah kubur bertujuan untuk mendo'akan orang yang telah meninggal bukan untuk bertawassul, serta untuk mengingat kematian bukan untuk mencari berkah orang mati.
9. Zakir Naik dan Ustadz Yazid meyakini bahwa tidak boleh shalat di Masjid yang ada kuburannya, tidak boleh membangun kuburan.
10. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengatakan bahwa Tahlilan dan Yasinan bukan ajaran Nabi, Videonya, silakan tonton disini: Tahlilan Menurut Zakir Naik
11. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menjelaskan bahwa Tauhid itu ada tiga macam, yakni Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, Tauhid Asma wa Sifat.
12. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menentang praktik ghuluw dalam beragama, juga fanatik buta terhadap orang shalih.
13. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengatakan bahwa perayaan Maulid Nabi adalah bid'ah. Alasannya, karena sahabat Nabi sangat mampu untuk merayakan Maulid Nabi dan tak ada penghalang bagi mereka untuk merayakan Maulid Nabi, tapi Sahabat Nabi tidak merayakannya, maka Maulid Nabi hukumnya terlarang.
14. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama mempunyai keilmuan yang mumpuni dalam masalah aqidah, fiqih, dan lain-lain.
15. Zakir Naik dan Ustadz Yazid menganggap bahwa Syaikh Bin Baz adalah Ulama Rabbani yang beraqidah lurus dan yang memiliki akhlak yang super mulia.
16. Zakir Naik dan Ustadz Yazid banyak merujuk permasalahan keshahihan hadits dan istinbathh hukum dari fatwa Syaikh Al Albani, Ulama Nomor 1 di Dunia.
17. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sangat menghormati murid Syaikh Al Albani. Zakir Naik mengajak salah seorang murid Syaikh Al Albani yang bernama Syaikh Abu Suhaib Bassam untuk mengisi ceramah di Peace TV. Syaikh Abu Suhaib Bassam itu sendiri merupakan sahabat baik Ulama Rodja TV, yang bernama Syaikh Ali Al Halabi.
18. Zakir Naik dan Ustadz Yazid membantah penyimpangan dan bid'ah yang dibuat-buat oleh Tarikat Sufi.
19. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama berpendapat bahwa musik itu haram. Keduanya juga berpendapat bahwa musik yang diperbolehkan adalah rebana yang digunakan pada hari raya atau pernikahan.
20. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama mendakwahkan untuk kembali kepada Al Qur'an dan As Sunnah, tidak mengajak manusia kepada madzhab tertentu. Keduanya melarang fanatik terhadap salah satu madzhab.
21. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengambil fatwa tarjih (pendapat terkuat) dari kalangan Ulama Salafi (Ahlus Sunnah) baik dari Madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i, atapun Hambali.
22. Zakir Naik dan Ustadz Yazid berpendapat bahwa memelihara jenggot adalah wajib dan Isbal adalah hukumnya haram meski tidak sombong.
23. Zakir Naik dan Ustadz Yazid meyakini bahwa hukum mengucapkan selamat natal adalah haram dan dosa besar. Hal ini bertentangan dengan Ulama Mesir yang bernama Syaikh Yusuf Qardhawi yang membolehkan ucapan selamat natal.
24. Peace TV dan Rodja TV menyiarkan ceramah-ceramah dari Ustadz Sunnah. Dimana ustadz sunnah dari kedua TV tersebut saling terhubung satu sama lain. Silakan baca: Ulama Aswaja Terbaik dari Berbagai Penjuru Dunia
25. Dr. Bilal Philips, Hussain Yee, Assim Al Hakeem, yang merupakan ustadz kondang dari Peace TV (Kanal milik Zakir Naik), dan penceramah lainnya melarang tegas dari keyakinan dan perbuatan bid'ah. Hal ini serupa dengan penceramah Rodja TV.
26. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sepakat untuk tidak menggunakan hadits dha'if (lemah). Oleh karenanya, Zakir Naik mengoreksi sebagian masyarakat yang berdo'a buka puasa dengan Allahuma lakasumtu.
27. Zakir Naik dan Ustadz Yazid bertanya permasalahan agama kepada Ulama Besar Ahlus Sunnah. Contohnya, Zakir Naik yang bertanya permasalahan agama kepada Syaikh Abdul Aziz Alu Syaikh. Keduanya tidak pernah bertanya permasalahan agama kepada Ulama Besar Ahlul Bid'ah.
28. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama dibenci Ahlul Bid'ah di negaranya masing-masing. Bahkan, salah seorang Ulama Ahlul Bid'ah India sudah tegas memvonis kafir Zakir Naik.
29. Zakir Naik dipuji oleh Ulama Besar Ahlus Sunnah India seperti Syaikh Washiyullah Abbas. Ustadz Yazid juga dipuji oleh Ulama Besar Ahlus Sunnah Madinah, seperti Syaikh Ibrahim Ar Ruhaili.
30. Zakir Naik dan Ustadz Yazid mengimani seluruh nama-nama dan sifat Allah ta'ala sesuai dengan kebesaran dan keagungan-Nya, tanpa merubah dan mentakwil maknanya, tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk, tanpa menolak, dan tanpa mempertanyakan bagaimananya.
31. Zakir Naik dan Ustadz Yazid dikenal sebagai orang yang hafal kitab hadits. Zakir Naik dikenal dengan penguasaannya terhadap Kitab Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Sedangkan Ustadz Yazid dikenal dengan penguasaannya terhadap kitab Bulughul Maram yang dikarang oleh Ulama Besar Madzhab Syafi'i, yang bernama Ibnu Hajar Al Asqalani.
32. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama mengecam tindakan khawarij/terorisme. Terlebih lagi, mereka berdua melarang bom bunuh diri yang dapat membunuh orang-orang yang tak berdosa, entah itu korbannya Muslim ataupun Non-Muslim.
33. Zakir Naik dan Ustadz Yazid sama-sama melarang Umat Islam membela dan mengangkat pemimpin yang kafir.
Itulah 13 fakta mencengangkan tentang Ustadz Yazid Abdul Qadir Jawas. Jika anda ingin membaca Fakta 1 tentang Ustadz Yazid atau ada poin-poin fakta yang terlewatkan, silakan klik link dibawah ini untuk membacanya dari awal.
Istri dan Keluarga Ustadz Syafiq Basalamah
Anda penasaran dengan keluarga harmonis dari Ustadz Syafiq Riza Basalamah? Mari kita lihat video dari keluarga Ustadz Syafiq Riza Basalamah.
FAKTA 10: KELUARGA
Bagi yang belum mengenal sunnah, mesti bertanya-tanya tentang istri Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Maka, kami menjawab bahwa seorang istri dalam Islam bukan konsumsi umum. Itu sebabnya seluruh istri Ustadz Sunnah, seperti istri Ustadz Khalid Basalamah juga tidak ada yang diketahui fotonya. Seperti inilah hakikatnya istri yang shalihah, yang terjaga kehormatannya. Tidak memamerkan kecantikan dihadapan orang lain, kecuali kepada suami.
Kemudian Ustadz Syafiq sangat sayang kepada anak-anaknya. Meski Ustadz Syafiq Basalamah, disibukkan dengan aktifitas harian beliau sebagai penceramah dan dosen namun beliau masih menyempatkan diri untuk memberikan perhatian dan membahagiakan putra-putrinya. Di Gunung Bromo, beliau masih sempatkan diri untuk menyampaikan pesan kepada ummat. Video keluarga beliau bisa anda tonton dibawah ini:
Itulah 10 fakta tentang Ustadz Syafiq Reza Basalamah. Jika anda ingin membaca Fakta 1 tentang Ustadz Syafiq atau ada poin-poin fakta yang terlewatkan, silakan klik link dibawah ini untuk membacanya dari awal.
FAKTA 10: KELUARGA
Bagi yang belum mengenal sunnah, mesti bertanya-tanya tentang istri Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Maka, kami menjawab bahwa seorang istri dalam Islam bukan konsumsi umum. Itu sebabnya seluruh istri Ustadz Sunnah, seperti istri Ustadz Khalid Basalamah juga tidak ada yang diketahui fotonya. Seperti inilah hakikatnya istri yang shalihah, yang terjaga kehormatannya. Tidak memamerkan kecantikan dihadapan orang lain, kecuali kepada suami.
Kemudian Ustadz Syafiq sangat sayang kepada anak-anaknya. Meski Ustadz Syafiq Basalamah, disibukkan dengan aktifitas harian beliau sebagai penceramah dan dosen namun beliau masih menyempatkan diri untuk memberikan perhatian dan membahagiakan putra-putrinya. Di Gunung Bromo, beliau masih sempatkan diri untuk menyampaikan pesan kepada ummat. Video keluarga beliau bisa anda tonton dibawah ini:
Itulah 10 fakta tentang Ustadz Syafiq Reza Basalamah. Jika anda ingin membaca Fakta 1 tentang Ustadz Syafiq atau ada poin-poin fakta yang terlewatkan, silakan klik link dibawah ini untuk membacanya dari awal.
Ciri Khas Kajian Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Kajian Ustadz Syafiq Basalamah mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan yang lain. Salah satunya adalah banyaknya orang yang berbondong-bondong untuk menghadiri kajian yang diisi oleh beliau. Bila diperhatikan, kajian beliau tergolong ramai, bahkan bisa mengalahkan ramainya kajian yang diisi oleh Ustadz Firanda dan Ustadz Khalid Basalamah.
FAKTA 8: CIRI KHAS
Adapula ciri khas lain, seperti Ustadz Syafiq Riza Basalamah yang sering bertanya kepada jamaahnya tentang kalender hijriyah. Sebabnya, karena kalender hiriyah merupakan identitas penting dari umat Islam. Jamaah Ustadz Syafiq dituntut untuk dapat menghafal semua bulan yang terdapat pada kalender hijriyah. Tidak hanya jamaah, panitia kajian juga akan dikomplain oleh Ustadz Syafiq jika mereka tidak mencantumkan tanggal dalam kalender hijriyah pada kajian sunnah yang beliau bawakan.
Keunikan lain dari kajian Ustadz Syafiq adalah adanya pembagian kitab/buku agama yang dikarang oleh Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah yang senantiasa dipersiapkan bagi jamaah yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Ustadz Syafiq. Kemudian, yang perlu diingat juga adalah bahwa Ustadz Syafiq Riza Basalamah akan menegur jamaahnya ketika mereka menyingkat shalawat nabi menjadi SAW. Sehingga, jamaah selalu menulis shalawat secara lengkap (baca: Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam) ketika mereka menulis pertanyaan.
FAKTA 8: CIRI KHAS
Adapula ciri khas lain, seperti Ustadz Syafiq Riza Basalamah yang sering bertanya kepada jamaahnya tentang kalender hijriyah. Sebabnya, karena kalender hiriyah merupakan identitas penting dari umat Islam. Jamaah Ustadz Syafiq dituntut untuk dapat menghafal semua bulan yang terdapat pada kalender hijriyah. Tidak hanya jamaah, panitia kajian juga akan dikomplain oleh Ustadz Syafiq jika mereka tidak mencantumkan tanggal dalam kalender hijriyah pada kajian sunnah yang beliau bawakan.
Keunikan lain dari kajian Ustadz Syafiq adalah adanya pembagian kitab/buku agama yang dikarang oleh Ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah yang senantiasa dipersiapkan bagi jamaah yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Ustadz Syafiq. Kemudian, yang perlu diingat juga adalah bahwa Ustadz Syafiq Riza Basalamah akan menegur jamaahnya ketika mereka menyingkat shalawat nabi menjadi SAW. Sehingga, jamaah selalu menulis shalawat secara lengkap (baca: Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam) ketika mereka menulis pertanyaan.
Mantan Buddha Masuk Islam di Hadapan Ustadz Syafiq
Salah seorang pria mengajukan diri untuk masuk Islam ketika kajian sunnah. Pria itu kemudian mengenalkan diri, kemudian dilanjutkan dengan pengucapan syahadat yang dibimbing langsung oleh Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah.
FAKTA 9: MASUK ISLAM DI HADAPAN USTADZ SYAFIQ
Pria yang masuk Islam tersebut bernama Toni. Toni berasal dari Tayan, Kalimantan Barat. Dia salah seorang yang kagum dengan akhlak Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Bagi dia, Ustadz Syafiq adalah seorang yang senang berdzikir, sering mengucapkan masyaallah, membuat para pendengar merasa adem, lemah lembut lisannya memuji semua atas kehendak Allah. Selain itu, dia juga menyukai Ustadz Sunnah, yang bernama Ustadz Hussain Yee, salah seorang mualaf yang juga merupakan sahabat Zakir Naik. Selain itu, dia juga menyukai nasihat dari Ustadz Salafi Terbesar di Indonesia yang bernama Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Alhamdulillah, tidak hanya baru ini saja kami mengabarkan tentang hal ini. Sebelumnya, ada juga mualaf yang bersyahadat di kajian sunnah yang dibimbing oleh Ustadz Subhan Bawazier, klik Menjadi Mualaf di Kajian Ustadz Subhan Bawazier.
FAKTA 9: MASUK ISLAM DI HADAPAN USTADZ SYAFIQ
Pria yang masuk Islam tersebut bernama Toni. Toni berasal dari Tayan, Kalimantan Barat. Dia salah seorang yang kagum dengan akhlak Ustadz Syafiq Riza Basalamah. Bagi dia, Ustadz Syafiq adalah seorang yang senang berdzikir, sering mengucapkan masyaallah, membuat para pendengar merasa adem, lemah lembut lisannya memuji semua atas kehendak Allah. Selain itu, dia juga menyukai Ustadz Sunnah, yang bernama Ustadz Hussain Yee, salah seorang mualaf yang juga merupakan sahabat Zakir Naik. Selain itu, dia juga menyukai nasihat dari Ustadz Salafi Terbesar di Indonesia yang bernama Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
Alhamdulillah, tidak hanya baru ini saja kami mengabarkan tentang hal ini. Sebelumnya, ada juga mualaf yang bersyahadat di kajian sunnah yang dibimbing oleh Ustadz Subhan Bawazier, klik Menjadi Mualaf di Kajian Ustadz Subhan Bawazier.
Ketika Ustadz Syafiq Menangis Saat Ceramah
Selain Ustadz Firanda yang sering menangis ketika mengisi kajian, Ustadz Syafiq Riza Basalamah juga kerap kali menangis saat memberikan materi ceramah. Bahkan, jamaah Ustadz Syafiq juga ikut menangis mendengarkan ayat-ayat yang dibacakan oleh Ustadz Syafiq
FAKTA 2: MENANGIS
Kajian sunnah yang beliau isi dapat menyentuh hati dan meneteskan air mata. Oleh karenanya, tak mengherankan jika banyak orang-orang berbondong untuk menghadiri kajian Ustadz Syafiq sesering mungkin. Anda bisa saksikan pada video dibawah ini yang mengkompilasi berbagai kisah yang membuat Ustadz Syafiq menangis haru.
Salah satu kajian sunnah unggulan Ustadz Syafiq yang berhasil membuat ribuan orang menangis haru adalah kajian yang berjudul "Anakku Jangan Hapus Air Matamu". Kami sangat merekomendasikan anda untuk menonton kajian tersebut apabila anda ingin merasakan kajian agama yang dapat menambah keimanan dan menggetarkan hati. Silakan disimak video kajian tersebut dibawah ini:
FAKTA 2: MENANGIS
Kajian sunnah yang beliau isi dapat menyentuh hati dan meneteskan air mata. Oleh karenanya, tak mengherankan jika banyak orang-orang berbondong untuk menghadiri kajian Ustadz Syafiq sesering mungkin. Anda bisa saksikan pada video dibawah ini yang mengkompilasi berbagai kisah yang membuat Ustadz Syafiq menangis haru.
Salah satu kajian sunnah unggulan Ustadz Syafiq yang berhasil membuat ribuan orang menangis haru adalah kajian yang berjudul "Anakku Jangan Hapus Air Matamu". Kami sangat merekomendasikan anda untuk menonton kajian tersebut apabila anda ingin merasakan kajian agama yang dapat menambah keimanan dan menggetarkan hati. Silakan disimak video kajian tersebut dibawah ini:
Buku Karangan Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Banyak yang tidak tahu bahwa Ustadz Syafiq Reza Basalamah adalah seorang penulis buku. Padahal, beliau telah menulis beberapa buku yang sangat sukses di pasar (Best Seller).
FAKTA 3: BUKU
Buku unggulan Ustadz Syafiq Riza Basalamah yang laku keras di antaranya adalah buku "Berbekal Setengah Isi Setengah Kosong". Buku ini mengajak kepada kita untuk bersikap optimis terhadap segala sesuatu yang menimpa diri kita dan memandang segala peristiwa yang terjadi di kehidupan ini dengan kacamata positif. Dengan selalu bersikap optimis dan memandang dengan pandangan positif, maka kita akan memiliki semangat untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Ada pula buku yang berjudul, "Rumahku Masih Ngontrak" yang menjelaskan tentang kehidupan di dunia ini yang pada hakekatnya seperti orang yang mengontrak rumah yang akan ditinggalkannya begitu masa kontraknya sudah habis. Selain itu dijelaskan juga hal-hal yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan "rumah" yang sejati yang tidak akan ditinggalkan untuk selama-lamanya.
Buku berikutnya yang juga terkenal adalah "Andai Aku Tidak Menikah Dengannya", yang berbicara masalah pernikahan. Buku yang dapat dijadikan sebagai peringatan bagi para suami agar air mata istrinya tidak menetes karenanya dan terbetik dihati istrinya ‘andai aku tidak menikah dengannya.
FAKTA 3: BUKU
Buku unggulan Ustadz Syafiq Riza Basalamah yang laku keras di antaranya adalah buku "Berbekal Setengah Isi Setengah Kosong". Buku ini mengajak kepada kita untuk bersikap optimis terhadap segala sesuatu yang menimpa diri kita dan memandang segala peristiwa yang terjadi di kehidupan ini dengan kacamata positif. Dengan selalu bersikap optimis dan memandang dengan pandangan positif, maka kita akan memiliki semangat untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Ada pula buku yang berjudul, "Rumahku Masih Ngontrak" yang menjelaskan tentang kehidupan di dunia ini yang pada hakekatnya seperti orang yang mengontrak rumah yang akan ditinggalkannya begitu masa kontraknya sudah habis. Selain itu dijelaskan juga hal-hal yang dapat mengantarkan seseorang untuk mendapatkan "rumah" yang sejati yang tidak akan ditinggalkan untuk selama-lamanya.
Buku berikutnya yang juga terkenal adalah "Andai Aku Tidak Menikah Dengannya", yang berbicara masalah pernikahan. Buku yang dapat dijadikan sebagai peringatan bagi para suami agar air mata istrinya tidak menetes karenanya dan terbetik dihati istrinya ‘andai aku tidak menikah dengannya.
Hubungan Ustadz Jeffry Al Buchori dan Ustadz Syafiq Basalamah
Jauh sebelum terkenal seperti sekarang, Ustadz Syafiq juga kenal dekat Ustadz Jeffry Al Buchori. Ustadz Syafiq pun menilai bahwa sosok Uje adalah orang yang mau menerima nasihat.
FAKTA 4: UJE
Ustadz Syafiq dan Ustadz Jeffry berkenalan ketika musim haji tahun 2005. Saat itu, Ustadz Syafiq ditugaskan pemerintah Arab Saudi untuk menjadi mursyid (pembimbing) bagi jamaah haji Indonesia. Qadarullah, salah satu jamaah yang dibimbingnya saat itu adalah Uje, semenjak saat itu beliau mengenal ustad Syafiq dan hubungan keduanya semakin dekat. Saking dekat hubungan mereka, ustadz Syafiq senantiasa menasihati Uje di Madinah, dan Uje senantiasa memberikan hadiah kepada Ustadz Syafiq. Ustad Abu Usamah Sufyan dan Ustadz Abu Nizar Mirjani pernah bertanya ke ustadz Syafiq tentang barang baru yang dimiliki beliau, beliau menjawab "Ini hadiah dari Jefri”. Bahkan, Ustadz Syafiq juga pernah mengisi kajian di rumah Uje atas permintaan Uje sendiri.
Ustadz Syafiq berkata, "Jeffry itu masya Allah, orang yang terbuka untuk menerima nasehat, pernah saya melihat Jeffry dalam sebuah sinetron, dia memerankan peran ustadz di sinetron itu. Namun dalam sinetron itu ada adegan yang berbau syirik, kemudian saya hubungi dia untuk memberi masukan perihal sinetron yang dibintanginya itu, beliau pun menerima dan berhenti dari sinetron itu,”kata Ustadz Syafiq, seperti diceritakan Ahmad Anshori, mahasiswa Universitas Islam Madinah dalam laman facebooknya.
Jika bertemu di Madinah, Jefri biasanya ngehubungi saya, kemudian kita berbincang-bincang dan hubungan itu terus berlanjut melalui via BBM, terang Ustadz Syafiq. Pertemuannya dengan Ustadz Syafiq ini membuat Uje ingin rujuk kepada Manhaj Salaf. Hal itu UJE ungkapkan ketika beberapa waktu sebelum beliau wafat. Ustadz Jefri mengurangi bahkan sudah jarang muncul di televisi dan ustadz Jefri ingin kembali kepada agama Allah yang murni. Opic mengungkapkan “Dia bilang akhir-akhir ini agak aneh, dia merasa dirinya sangat banyak dosa, kekurangan. Saya menangkap ada ruang tobat yang besar dipenghujung hidupnya. Ingin kembali kapada Allah dengan murni. Kalau saya terus ceramah, terus siapa yang ceramahin saya? Ada kegelisahan dia. Saya menangkap ini hal luar biasa, kata Uje yang dikisahkan kembali oleh Opick.
Ustadz Abu Nizar berkata "Jefri Al Bukhari setiap datangkan jama'ah Indonesia untuk umrah, ketika sampai di madinah, Jeffry Al Buchori senantiasa meminta Ustadz Syafiq membimbing jama'ah umrahnya, dan Ustadz Syafiq senantiasa menashihati Jeffry Al Buchori di Madinah, dan Jeffry Al Buchori senantiasa memberikan hadiah untuk Ustadz Syafiq, kami pernah tanya ke ustadz syafiq tentang barang baru yang dimiliki beliau, beliau menjawab 'ini hadiah dari Jeffri'.
FAKTA 4: UJE
Ustadz Syafiq dan Ustadz Jeffry berkenalan ketika musim haji tahun 2005. Saat itu, Ustadz Syafiq ditugaskan pemerintah Arab Saudi untuk menjadi mursyid (pembimbing) bagi jamaah haji Indonesia. Qadarullah, salah satu jamaah yang dibimbingnya saat itu adalah Uje, semenjak saat itu beliau mengenal ustad Syafiq dan hubungan keduanya semakin dekat. Saking dekat hubungan mereka, ustadz Syafiq senantiasa menasihati Uje di Madinah, dan Uje senantiasa memberikan hadiah kepada Ustadz Syafiq. Ustad Abu Usamah Sufyan dan Ustadz Abu Nizar Mirjani pernah bertanya ke ustadz Syafiq tentang barang baru yang dimiliki beliau, beliau menjawab "Ini hadiah dari Jefri”. Bahkan, Ustadz Syafiq juga pernah mengisi kajian di rumah Uje atas permintaan Uje sendiri.
Ustadz Syafiq berkata, "Jeffry itu masya Allah, orang yang terbuka untuk menerima nasehat, pernah saya melihat Jeffry dalam sebuah sinetron, dia memerankan peran ustadz di sinetron itu. Namun dalam sinetron itu ada adegan yang berbau syirik, kemudian saya hubungi dia untuk memberi masukan perihal sinetron yang dibintanginya itu, beliau pun menerima dan berhenti dari sinetron itu,”kata Ustadz Syafiq, seperti diceritakan Ahmad Anshori, mahasiswa Universitas Islam Madinah dalam laman facebooknya.
Jika bertemu di Madinah, Jefri biasanya ngehubungi saya, kemudian kita berbincang-bincang dan hubungan itu terus berlanjut melalui via BBM, terang Ustadz Syafiq. Pertemuannya dengan Ustadz Syafiq ini membuat Uje ingin rujuk kepada Manhaj Salaf. Hal itu UJE ungkapkan ketika beberapa waktu sebelum beliau wafat. Ustadz Jefri mengurangi bahkan sudah jarang muncul di televisi dan ustadz Jefri ingin kembali kepada agama Allah yang murni. Opic mengungkapkan “Dia bilang akhir-akhir ini agak aneh, dia merasa dirinya sangat banyak dosa, kekurangan. Saya menangkap ada ruang tobat yang besar dipenghujung hidupnya. Ingin kembali kapada Allah dengan murni. Kalau saya terus ceramah, terus siapa yang ceramahin saya? Ada kegelisahan dia. Saya menangkap ini hal luar biasa, kata Uje yang dikisahkan kembali oleh Opick.
Ustadz Abu Nizar berkata "Jefri Al Bukhari setiap datangkan jama'ah Indonesia untuk umrah, ketika sampai di madinah, Jeffry Al Buchori senantiasa meminta Ustadz Syafiq membimbing jama'ah umrahnya, dan Ustadz Syafiq senantiasa menashihati Jeffry Al Buchori di Madinah, dan Jeffry Al Buchori senantiasa memberikan hadiah untuk Ustadz Syafiq, kami pernah tanya ke ustadz syafiq tentang barang baru yang dimiliki beliau, beliau menjawab 'ini hadiah dari Jeffri'.
Ustadz Syafiq Riza Basalamah Melarang Menghina Pemimpin
Salah satu ajaran Islam yang sangat ditekankan oleh Ustadz Syafiq Riza Basalamah adalah melarang menghina pemimpin.
FAKTA 5: AJARAN
Mengapa dalam ajaran Islam menghina pemimpin adalah perbuatan dosa? Mari simak dalil shahih berikut yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan selainnya dari Ziyad bin Kusaib Al-Adawi, katanya:
"Saya pernah bersama Abu Bakrah di bawah mimbar Ibnu Amir yang sedang berkhutbah sambil mengenakan pakaian tipis. Abu Bilal berkata: Lihatlah pemimipin kita, dia mengenakan pakaian orang-orang fasiq. Abu Bakrah menegurnya seraya berkata: Diamlah, saya mendengar Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menghina pemimpin di muka bumi, niscaya Allah akan menghinakannya"" [Lihat Shahih Sunan Tirmidzi: 1812 oleh Al-Albani].
Imam Dzahabi mengomentari: “Abu Bilal namanya adalah Mirdas bin Udiyyah, seorang khawarj tulen. Karena kejahilannya, maka dia menganggap pakaian tipis bagi kaum pria adalah pakaiannya orang fasiq” (Siyar A’lam Nubala’ 14/508 oleh imam Dzahabi).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata tatkala menjelaskan hadits Dzil Huwaishiroh: "Hadits ini merupakan dalil yang sangat mendasar bahwa berontak pada pemimpin bukan hanya dengan pedang semata tapi bisa juga dengan perkataan dan ucapan. Perhatikanlah, orang ini (Dzul Huwaishrah), dia tidak mengangkat pedang guna membunuh Nabi tapi dia hanya mengingkarinya (dengan terang-terangan). Apabila dijumpai dalam sebagian kitab ahli sunnah yang menyatakan bahwa berontak itu adalah dengan pedang, maka maksudnya adalah puncak pemberontakan".
Simak video Ustadz Syafiq dibawah yang berkaitan tentang larangan mencela pemimpin di negeri kita:
FAKTA 5: AJARAN
Mengapa dalam ajaran Islam menghina pemimpin adalah perbuatan dosa? Mari simak dalil shahih berikut yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan selainnya dari Ziyad bin Kusaib Al-Adawi, katanya:
كُنْتُ مَعَ أَبِيْ بَكْرَةَ تَحْتَ مِنْبَرِ أَبِيْ عَامِرٍ وَهُوَ يَخْطُبُ وَعَلَيْهِ ثِيَابٌ رِقَاقٌ, فَقَالَ أَبُوْ بِلاَلٍ: انْظُرُوْا إِلَى أَمِيْرِنَا يَلْبَسُ لِبَاسَ الْفُسَّاقِ, فَقَالَ أَبُوْ بَكْرَةَ : اسْكُتْ! سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ يَقُوْلُ: مَنْ أَهَانَ سُلْطَانَ اللهِ فِيْ الأَرْضِ أَهَانَهُ اللهُ
"Saya pernah bersama Abu Bakrah di bawah mimbar Ibnu Amir yang sedang berkhutbah sambil mengenakan pakaian tipis. Abu Bilal berkata: Lihatlah pemimipin kita, dia mengenakan pakaian orang-orang fasiq. Abu Bakrah menegurnya seraya berkata: Diamlah, saya mendengar Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang menghina pemimpin di muka bumi, niscaya Allah akan menghinakannya"" [Lihat Shahih Sunan Tirmidzi: 1812 oleh Al-Albani].
Imam Dzahabi mengomentari: “Abu Bilal namanya adalah Mirdas bin Udiyyah, seorang khawarj tulen. Karena kejahilannya, maka dia menganggap pakaian tipis bagi kaum pria adalah pakaiannya orang fasiq” (Siyar A’lam Nubala’ 14/508 oleh imam Dzahabi).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata tatkala menjelaskan hadits Dzil Huwaishiroh: "Hadits ini merupakan dalil yang sangat mendasar bahwa berontak pada pemimpin bukan hanya dengan pedang semata tapi bisa juga dengan perkataan dan ucapan. Perhatikanlah, orang ini (Dzul Huwaishrah), dia tidak mengangkat pedang guna membunuh Nabi tapi dia hanya mengingkarinya (dengan terang-terangan). Apabila dijumpai dalam sebagian kitab ahli sunnah yang menyatakan bahwa berontak itu adalah dengan pedang, maka maksudnya adalah puncak pemberontakan".
Simak video Ustadz Syafiq dibawah yang berkaitan tentang larangan mencela pemimpin di negeri kita:
Pengamalan Sunnah Nabi oleh Ustadz Syafiq
Ustadz Syafiq Riza Basalamah sangat bersemangat dalam mengamalkan sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Mulai dari pribadi beliau yang romantis kepada istri, perhatian kepada anak beliau, sampai-sampai penampilan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yang tidak mencukur jenggot juga diamalkan oleh Ustadz Syafiq.
FAKTA 6: SUNNAH NABI
Jamaah yang dekat dengan Ustadz Syafiq sudah mesti mengetahui bahwa beliau sangat tertarik dengan berkuda dan memanah. Keduanya disukai oleh Ustadz Syafiq karena hal ini disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada video dibawah ini tampak Ustadz Syafiq sedang berolahraga memanah:
Adapula video Ustadz Syafiq yang sedang mentadabburi hadits Nabi tentang menggembala kambing. Ustadz Syafiq juga menyempatkan untuk meminum susu kambing. Seperti yang kita ketahui, Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan bahwa kambing seluruhnya, baik itu daging, kulit, maupun susunya mengandung berkah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing karena di dalamnya terdapat barakah." [HR Ahmad, Shahih]
Ahli tafsir Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
"Allah telah menjadikan berkah pada kambing di mana kambing bisa dimanfaatkan untuk pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak ,karena kambing beranak tiga kali dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain"
Bahkan setiap Nabi pernah mengembalakan kambing, ulama menjelaskan hikmahnya karena memang megembalakan kambing membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang akan membentuk karakter baik seseorang.
FAKTA 6: SUNNAH NABI
Jamaah yang dekat dengan Ustadz Syafiq sudah mesti mengetahui bahwa beliau sangat tertarik dengan berkuda dan memanah. Keduanya disukai oleh Ustadz Syafiq karena hal ini disunnahkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada video dibawah ini tampak Ustadz Syafiq sedang berolahraga memanah:
Adapula video Ustadz Syafiq yang sedang mentadabburi hadits Nabi tentang menggembala kambing. Ustadz Syafiq juga menyempatkan untuk meminum susu kambing. Seperti yang kita ketahui, Nabi kita shallallahu 'alaihi wa sallam menyatakan bahwa kambing seluruhnya, baik itu daging, kulit, maupun susunya mengandung berkah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اتخذوا الغنم فإن فيها بركة
"Peliharalah (manfaatkan) oleh kalian kambing karena di dalamnya terdapat barakah." [HR Ahmad, Shahih]
Ahli tafsir Al-Qurthubi rahimahullah berkata,
وجعل البركة في الغنم لما فيها من اللباس والطعام والشراب وكثرة الأولاد، فإنها تلد في العام ثلاث مرات إلى ما يتبعها من السكينة، وتحمل صاحبها عليه من خفض الجناح ولين الجانب
"Allah telah menjadikan berkah pada kambing di mana kambing bisa dimanfaatkan untuk pakaian, makanan, minuman, banyaknya anak ,karena kambing beranak tiga kali dalam setahun, sehingga memberikan ketenangan bagi pemiliknya. Kambing juga membuat pemiliknya rendah hati dan lembut terhadap orang lain"
Bahkan setiap Nabi pernah mengembalakan kambing, ulama menjelaskan hikmahnya karena memang megembalakan kambing membutuhkan kesabaran dan ketekunan yang akan membentuk karakter baik seseorang.
Kajian Duet Ustadz Salafi Terfavorit
Pada Tahun 2017, THE RABBAANIANS mengadakan kajian yang sangat ditunggu-tunggu oleh banyak orang. Pasalnya, kajian ini menghadirkan dua ustadz sunnah terfavorit di kalangan muda, yakni Ustadz Syafiq Riza Basalamah dan Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.
FAKTA 7: KAJIAN TERFAVORIT
Kajian ini berjudul "Muara Hijrahku" yang membahas apa makna hijrah yang sebenarnya? Apa yang mendorong hijrah kita? Apakah hijrah kita sudah benar? Apakah hijrah kita bernilai pahala atau tidak bermanfaat sama sekali, atau justru bernilai dosa? Bagaimana mempertahankan hijrah kita agar tetap langgeng? Materi yang teramat penting ini dipaparkan oleh dua ustadz sekaligus, dengan bahasa-bahasa yang akrab dipahami anak muda, dijelaskan dengan mudah disertai dalil-dalil sebagai hujjah.
Animo masyarakat terhadap kajian ini sangat tinggi sekali karena jarang sekali diadakan kajian duet. Apalagi kedua Ustadz tersebut adalah ustadz yang sangat disayangi kaum muda belakangan ini. Oleh karenanya, kajian super ini dapat menarik perhatian secara luas dan berjalan dengan sukses. Baik Ustadz Syafiq maupun Ustadz Nuzul memiliki kecerdasan dalam menyampaikan materi kajian sunnah yang dapat mengena di hati para jamaahnya.
FAKTA 7: KAJIAN TERFAVORIT
Kajian ini berjudul "Muara Hijrahku" yang membahas apa makna hijrah yang sebenarnya? Apa yang mendorong hijrah kita? Apakah hijrah kita sudah benar? Apakah hijrah kita bernilai pahala atau tidak bermanfaat sama sekali, atau justru bernilai dosa? Bagaimana mempertahankan hijrah kita agar tetap langgeng? Materi yang teramat penting ini dipaparkan oleh dua ustadz sekaligus, dengan bahasa-bahasa yang akrab dipahami anak muda, dijelaskan dengan mudah disertai dalil-dalil sebagai hujjah.
Animo masyarakat terhadap kajian ini sangat tinggi sekali karena jarang sekali diadakan kajian duet. Apalagi kedua Ustadz tersebut adalah ustadz yang sangat disayangi kaum muda belakangan ini. Oleh karenanya, kajian super ini dapat menarik perhatian secara luas dan berjalan dengan sukses. Baik Ustadz Syafiq maupun Ustadz Nuzul memiliki kecerdasan dalam menyampaikan materi kajian sunnah yang dapat mengena di hati para jamaahnya.
Siapa Sebenarnya Ustadz Syafiq Riza Basalamah?
Inilah kebenaran yang sebenarnya dibalik sosok Ustadz Syafiq. Setelah membaca ini anda akan mengetahui fakta dibalik seorang Ustadz yang bernama Syafiq Reza Basalamah yang sangat terkenal.
FAKTA 1: DOSEN
Ustadz Syafiq adalah seorang Ustadz Sunnah yang sangat terkenal di Indonesia. Apa itu Ustadz Sunnah? Klik Ustadz Sunnah Terbaik di Indonesia. Doktor lulusan Madinah ini berdomisili di Jember dan bekerja sebagai Dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang bernama Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i.
Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i itu sendiri merupakan perguruan tinggi yang dipimpin oleh seorang Ustadz Sunnah, yakni Ustadz Dr. Arifin Badri. Perguruan tinggi ini menawarkan dua program sarjana, Prodi S1 Ahwal Syakhsiyah (Gelar sarjana Fikih Islam) dan Prodi S1 Ilmu Hadits (Gelar sarjana Hadis). Kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan dengan Bahasa Arab. Sebagian besar kurikulumnya diadopsi dari Universitas Islam Madinah. STDI Imam Syafi'i juga menyediakan program pra-sarjana, dikenal sebagai I'dad Lughawi (Persiapan bahasa), bagi mahasiswa yang masih pemula dalam Pengetahuan Islam dan bahasa Arab.
Jika anda ingin mengetahui profil dari STDI Imam Syafi'i Jember, tempat dimana Ustadz Syafiq mengajar, anda dapat memutar video profil diatas. Silakan simak fakta menarik kedua dari Ustadz Syafiq dengan menekan pada link yang berada dibawah ini:
FAKTA 1: DOSEN
Ustadz Syafiq adalah seorang Ustadz Sunnah yang sangat terkenal di Indonesia. Apa itu Ustadz Sunnah? Klik Ustadz Sunnah Terbaik di Indonesia. Doktor lulusan Madinah ini berdomisili di Jember dan bekerja sebagai Dosen di sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia yang bernama Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i.
Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafi'i itu sendiri merupakan perguruan tinggi yang dipimpin oleh seorang Ustadz Sunnah, yakni Ustadz Dr. Arifin Badri. Perguruan tinggi ini menawarkan dua program sarjana, Prodi S1 Ahwal Syakhsiyah (Gelar sarjana Fikih Islam) dan Prodi S1 Ilmu Hadits (Gelar sarjana Hadis). Kegiatan pembelajaran sepenuhnya dilakukan dengan Bahasa Arab. Sebagian besar kurikulumnya diadopsi dari Universitas Islam Madinah. STDI Imam Syafi'i juga menyediakan program pra-sarjana, dikenal sebagai I'dad Lughawi (Persiapan bahasa), bagi mahasiswa yang masih pemula dalam Pengetahuan Islam dan bahasa Arab.
Jika anda ingin mengetahui profil dari STDI Imam Syafi'i Jember, tempat dimana Ustadz Syafiq mengajar, anda dapat memutar video profil diatas. Silakan simak fakta menarik kedua dari Ustadz Syafiq dengan menekan pada link yang berada dibawah ini:
Rasulullah Ada Dimana-mana, Benarkah Itu?
Masih banyak keyakinan aneh yang menyatakan Rasulullah berada dimana-mana, berjalan-jalan di bumi menghadiri perayaan-perayaan yang tidak asalnya dari Islam. Lalu, bagaimana jawaban dan sanggahan atas keyakinan tersebut, simak jawaban yang diberikan oleh Ulama Ahlus Sunnah dibawah ini.
Pertanyaan:
Benarkah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam saat ini ada dimana-mana? Lalu apakah beliau mengetahui perkara gaib?
Syaikh Abdul ‘Aziz Bin Baz -rahimahullah- menjawab:
Tentunya kita semua tahu baik secara logika maupun berdasarkan dalil-dalil bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak berada dimana-mana. Yang benar jasad beliau saat ini berada di makamnya yaitu di kota Madinah Al Munawwarah. Sedangkan ruh beliau ada di Rafiqul A’laa, yaitu di surga. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits shahih, yaitu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda ketika menjelang wafatnya:
“Ya Allah, di Rafiqul A’la.” (Al Bukhari di bab Al Jumu’ah (850), juga di Sunan At Tirmidzi bab Ad Da’awat (3496), di Sunan An Nasa’i bab Al Jana’iz (1830), Sunan Ibnu Majah bab Maa Ja’a Fil Jana’iz (1619), di Musnad Ahmad bin Hambal (6/200), di Muwatha Malik bab Jana’iz (562))
Sebanyak 3 kali lalu beliau wafat.
Para ulama Islam di kalangan para sahabat dan yang setelah mereka telah bersepakat bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dimakamkan di rumah ‘Aisyah radhiallahu’anha, bersebelahan dengan masjid beliau yang mulia. Dan jasad beliau tetap berada di sana sampai masa sekarang. Sedangkan ruh beliau, juga ruh para Nabi dan Rasul yang lain, serta ruh orang-orang mu’min semuanya di surga, namun keadaan mereka bertingkat-tingkat sesuai dengan kekhususan yang Allah berikan dalam hal ilmu dan iman juga dalam hal kesabaran dalam menghadapi rintangan di jalan dakwah.
Sedangkan mengenai perkata gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah semata. Adapun Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta orang-orang setelah beliau hanya mengetahui hal gaib sebatas yang telah diberitahu oleh Allah saja. Yaitu yang telah dikabarkan melalui Al Qur’anul Karim dan hadits, semisal pengetahuan tentang surga, neraka, gambaran keadaan hari kiamat, atau perkara lain yang terdapat penjelasan dari Al Qur’anul Karim dan hadits yang shahih. Semisal itu juga, pengetahuan tentang turunnya Dajjal, akan terbitnya matahari dari barat, keluarnya dabbah, turunnya Nabi Isa Al Masih bin Maryam di akhir zaman, atau perkara-perkara lainnya.
Berdasarkan firman Allah Azza Wa Jalla di surat An Naml :
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (Qs. An Naml: 65)
Juga firman Allah di surat Al An’am:
“Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib.” (Qs. Al An’am: 50)
Juga firman Allah di surat Al A’raf:
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”” (Qs. Al A’raf: 188)
Ayat-ayat lain yang maknanya senada sangatlah banyak.
Terdapat banyak hadits shahih yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengetahui perkara gaib. Salah satunya sabda beliau ketika ditanya oleh Jibril tentang kapan terjadinya kiamat:
“Yang bertanya (Malaikat Jibril) pun tidak lebih mengetahui dari yang ditanya (Rasulullah).” (HR. Al Bukhari bab Al Iman, no.50; Muslim bab Al Iman, no.10; An Nasa’i bab Al Iman Wa Syara’i-’u-hu , no. 4991; Ibnu Majah bab Muqaddimah, no. 64; Ahmad, 2/426)
Kemudian beliau ditanya tentang 5 tanda kiamat yang tidak diketahui kecuali oleh Allah, beliau membacakan ayat Qur’an:
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan.” (Qs. Luqman: 34)
Dalil lain, ketika ahlul ifki menuduh ‘Aisyah radhiallahu’anha berbuat zina, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidaklah mengetahui tuduhan tersebut benar ataukah bohong, sampai akhirnya turun wahyu dari Allah dalam surat An Nur.
Dalil lain, ketika ‘Aisyah ikut pada sebagian peperangan, kalungnya hilang. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pun tidak mengetahui dimana kalung tersebut berada sehingga beliau mengutus beberapa orang untuk mencarinya namun hasilnya nihil. Setelah unta milik ‘Aisyah berdiri barulah diketahui ternyata kalung tersebut selama ini ada di bawah unta. Ini beberapa hadits dari sekian banyak hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengetahui hal gaib.
Sedangkan apa yang disangkakan oleh sebagian orang sufi bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengetahui hal gaib dan beliau hadir di perayaan-perayaan mereka semisal mereka menyangka bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam hadir di tengah mereka ketika perayaan Maulid Nabi, atau perayaan yang lain, ini semua adalah sangkaan yang salah dan tidak memiliki dasar. Keburukan ini disebabkan oleh ketidak-pahaman mereka terhadap Al Qur’an dan hadits sebagaimana yang dipahami oleh salafus shalih.
Kita memohon kepada Allah semoga kita dan kaum muslimin semua diberi keselamatan dari musibah yang menimpa mereka, kita juga memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk bagi kita dan seluruh kaum muslimin kepada jalan yang lurus. Sungguh Allah maha mendengar dan mengabulkan doa.
Pertanyaan:
Benarkah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam saat ini ada dimana-mana? Lalu apakah beliau mengetahui perkara gaib?
Syaikh Abdul ‘Aziz Bin Baz -rahimahullah- menjawab:
Tentunya kita semua tahu baik secara logika maupun berdasarkan dalil-dalil bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak berada dimana-mana. Yang benar jasad beliau saat ini berada di makamnya yaitu di kota Madinah Al Munawwarah. Sedangkan ruh beliau ada di Rafiqul A’laa, yaitu di surga. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits shahih, yaitu Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda ketika menjelang wafatnya:
اللهم في الرفيق الأعلى
“Ya Allah, di Rafiqul A’la.” (Al Bukhari di bab Al Jumu’ah (850), juga di Sunan At Tirmidzi bab Ad Da’awat (3496), di Sunan An Nasa’i bab Al Jana’iz (1830), Sunan Ibnu Majah bab Maa Ja’a Fil Jana’iz (1619), di Musnad Ahmad bin Hambal (6/200), di Muwatha Malik bab Jana’iz (562))
Sebanyak 3 kali lalu beliau wafat.
Para ulama Islam di kalangan para sahabat dan yang setelah mereka telah bersepakat bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam dimakamkan di rumah ‘Aisyah radhiallahu’anha, bersebelahan dengan masjid beliau yang mulia. Dan jasad beliau tetap berada di sana sampai masa sekarang. Sedangkan ruh beliau, juga ruh para Nabi dan Rasul yang lain, serta ruh orang-orang mu’min semuanya di surga, namun keadaan mereka bertingkat-tingkat sesuai dengan kekhususan yang Allah berikan dalam hal ilmu dan iman juga dalam hal kesabaran dalam menghadapi rintangan di jalan dakwah.
Sedangkan mengenai perkata gaib, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah semata. Adapun Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta orang-orang setelah beliau hanya mengetahui hal gaib sebatas yang telah diberitahu oleh Allah saja. Yaitu yang telah dikabarkan melalui Al Qur’anul Karim dan hadits, semisal pengetahuan tentang surga, neraka, gambaran keadaan hari kiamat, atau perkara lain yang terdapat penjelasan dari Al Qur’anul Karim dan hadits yang shahih. Semisal itu juga, pengetahuan tentang turunnya Dajjal, akan terbitnya matahari dari barat, keluarnya dabbah, turunnya Nabi Isa Al Masih bin Maryam di akhir zaman, atau perkara-perkara lainnya.
Berdasarkan firman Allah Azza Wa Jalla di surat An Naml :
قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ وَمَا يَشْعُرُونَ أَيَّانَ يُبْعَثُونَ
“Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”, dan mereka tidak mengetahui bila mereka akan dibangkitkan.” (Qs. An Naml: 65)
Juga firman Allah di surat Al An’am:
قُلْ لَا أَقُولُ لَكُمْ عِنْدِي خَزَائِنُ اللَّهِ وَلَا أَعْلَمُ الْغَيْبَ
“Katakanlah: Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib.” (Qs. Al An’am: 50)
Juga firman Allah di surat Al A’raf:
قُلْ لَا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلَا ضَرًّا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنْتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لَاسْتَكْثَرْتُ مِنَ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِيَ السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلَّا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Katakanlah: “Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”” (Qs. Al A’raf: 188)
Ayat-ayat lain yang maknanya senada sangatlah banyak.
Terdapat banyak hadits shahih yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengetahui perkara gaib. Salah satunya sabda beliau ketika ditanya oleh Jibril tentang kapan terjadinya kiamat:
ما المسئول عنها بأعلم من السائل
“Yang bertanya (Malaikat Jibril) pun tidak lebih mengetahui dari yang ditanya (Rasulullah).” (HR. Al Bukhari bab Al Iman, no.50; Muslim bab Al Iman, no.10; An Nasa’i bab Al Iman Wa Syara’i-’u-hu , no. 4991; Ibnu Majah bab Muqaddimah, no. 64; Ahmad, 2/426)
Kemudian beliau ditanya tentang 5 tanda kiamat yang tidak diketahui kecuali oleh Allah, beliau membacakan ayat Qur’an:
إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan.” (Qs. Luqman: 34)
Dalil lain, ketika ahlul ifki menuduh ‘Aisyah radhiallahu’anha berbuat zina, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidaklah mengetahui tuduhan tersebut benar ataukah bohong, sampai akhirnya turun wahyu dari Allah dalam surat An Nur.
Dalil lain, ketika ‘Aisyah ikut pada sebagian peperangan, kalungnya hilang. Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam pun tidak mengetahui dimana kalung tersebut berada sehingga beliau mengutus beberapa orang untuk mencarinya namun hasilnya nihil. Setelah unta milik ‘Aisyah berdiri barulah diketahui ternyata kalung tersebut selama ini ada di bawah unta. Ini beberapa hadits dari sekian banyak hadits yang menunjukkan bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak mengetahui hal gaib.
Sedangkan apa yang disangkakan oleh sebagian orang sufi bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam mengetahui hal gaib dan beliau hadir di perayaan-perayaan mereka semisal mereka menyangka bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam hadir di tengah mereka ketika perayaan Maulid Nabi, atau perayaan yang lain, ini semua adalah sangkaan yang salah dan tidak memiliki dasar. Keburukan ini disebabkan oleh ketidak-pahaman mereka terhadap Al Qur’an dan hadits sebagaimana yang dipahami oleh salafus shalih.
Kita memohon kepada Allah semoga kita dan kaum muslimin semua diberi keselamatan dari musibah yang menimpa mereka, kita juga memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk bagi kita dan seluruh kaum muslimin kepada jalan yang lurus. Sungguh Allah maha mendengar dan mengabulkan doa.
Bacaan Shalawat Nabi yang Paling Shahih dan Sesuai Sunnah
Bacaan sholawat nabi ini merupakan sholawat nabi terlengkap yang shahih karena bersumber dari dalil Hadits Rasulullah. Selain itu, bacaan shalawat nabi ini adalah bacaan yang paling afdhal untuk diamalkan oleh kaum Muslimin dan tentu lebih aman karena shalawat ini sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, bahkan Sahabat Nabi yang sudah dijamin masuk surga meminta untuk diajarkan Rasulullah tentang bagaimana cara bersolawat. Sebenarnya, boleh kita bershalawat dengan selain yang dibawah ini, asalkan lafadz dan maknanya tidak menyimpang dari Al-Qur'an dan As-Sunnah. Berikut ini adalah Lafazh bacaan shalawat yang ringkas :
Allahumma shollii wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad".
[SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].
Kemudian terdapat riwayat-riwayat yang Shahih dalam delapan riwayat, yaitu :
1. Dari jalan Ka’ab bin ‘Ujrah
“Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid”.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam "Sunan" 3/47-58 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/148 dan yang lainnya]
2. Dari jalan Abu Humaid As Saa’diy
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shol laita ‘alaa ibroohiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah,berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada isteri-isteri beliau dan keturunannya,sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan isteri-isteri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam "Musnad" nya 5/424, Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/150-151, Imam Malik dalam "Al Muwaththo' 1/179 dan yang lainnya].
3. Dari jalan Abi Mas’ud Al Anshariy
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa aali ibroohiim ,wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim atas sekalian alam, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR Muslim 2/16, Abu Dawud no. 980, At Tirmidzi 5/37-38, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/45, Ahmad 4/118, 5/273-274, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1949, 1956, Baihaqi dalam "SUnanul Kubra" 2/146,dan Imam Malik dalam "AL Muwaththo' (1/179-180 Tanwirul Hawalik Syarah Muwaththo'"]
4. Dari jalan Abi Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshariy (jalan kedua)
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no. 94, Ahmad dalam "Musnad" nya 4/119, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1950, Baihaqi dalam "Sunan" nya no 2/146-147, Ibnu Khuzaimah dalam "Shahih" nya no711, Daruquthni dalam "Sunan" nya no 1/354-355, Al Hakim dalam "Al Mustadrak" 1/268, dan Ath Thabrany dalam "Mu'jam Al Kabir" 17/251-252]
5. Dari jalan Abi Sa’id Al Khudriy
اللهم صل على محمد عبدك ورسولك كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin ‘abdika wa rosuulika kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim”
[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147, dan Ath Thahawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/73]
6. Dari jalan seorang laki-laki shabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid , wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagimana Engkau telah memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Ahmad 5/347, Ini adalah lafazhnya, Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/74], dishahihkan oleh Al Albani dalam “Sifaat sahalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”, hal 178-179].
7. Dari jalan Abu Hurairah
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollaita wa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad,sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/75, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no 47 dari jalan Dawud bin Qais dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir dari Abu Hurairah , Ibnul Qayyim dalam "Jalaa'ul Afhaam Fish Shalati Was Salaami 'alaa Khairil Anaam (hal 13) berkata, "Isnad Hadist ini shahih atas syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim), dan dishahihkan oleh Al Albani dalam "Sifaat sahalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam", hal 181 ]
8. Dari jalan Thalhah bin ‘Ubaidullah
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”.
[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162, An Nasa-i dalam "Sunan: nya 3/48 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 48, Abu Nu’aim dalam "Al Hilyah" 4/373,semuanya dari jalan 'Utsman bin Mauhab dari Musa bin Thalhah, dari bapaknya (Thalhah bin 'Ubaidullah), dishahihkan oleh Al Albani].
Bagaimana dahsyatnya pahala dari shalawat? Bagaimana cara mengamalkan Shalawat yang sesuai dengan tuntunan Nabi?
Anda dapat membaca penjelasannya dipostingan : Kedahsyatan Shalawat Nabi dan Cara Mengamalkannya
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ
Allahumma shollii wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad.
“Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami Muhammad".
[SHAHIH. HR. At-Thabrani melalui dua isnad, keduanya baik. Lihat Majma’ Az-Zawaid 10/120 dan Shahih At- Targhib wat Tarhib 1/273].
Kemudian terdapat riwayat-riwayat yang Shahih dalam delapan riwayat, yaitu :
1. Dari jalan Ka’ab bin ‘Ujrah
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
“Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shollaita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid”.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 6/27, dan 7/156, Muslim 2/16, Abu Dawud no. 976, 977, 978, At Tirmidzi 1/301-302, An Nasa-i dalam "Sunan" 3/47-58 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 54, Ibnu Majah no. 904, Ahmad 4/243-244, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 900, 1948, 1955, Al Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/148 dan yang lainnya]
2. Dari jalan Abu Humaid As Saa’diy
اللهم صل على محمد وعلى أزواجه وذريته كما صليت على إبراهيم ، وبارك على محمد وعلى أزواجه وذريته كما باركت على إبراهيم ، إنك حميد مجيد
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shol laita ‘alaa ibroohiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah,berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada isteri-isteri beliau dan keturunannya,sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Ya Allah, Berkahilah Muhammad dan isteri-isteri beliau dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim,Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Bukhari 4/118, 7/157, Muslim 2/17, Abu Dawud no. 979, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/49, Ibnu Majah no. 905, Ahmad dalam "Musnad" nya 5/424, Baihaqi dalam "Sunanul Kubra" 2/150-151, Imam Malik dalam "Al Muwaththo' 1/179 dan yang lainnya].
3. Dari jalan Abi Mas’ud Al Anshariy
اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على آل إبراهيم في العالمين إنك حميد مجيد
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa aali ibroohiim ,wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim atas sekalian alam, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR Muslim 2/16, Abu Dawud no. 980, At Tirmidzi 5/37-38, An Nasa-i dalam "Sunan" nya 3/45, Ahmad 4/118, 5/273-274, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1949, 1956, Baihaqi dalam "SUnanul Kubra" 2/146,dan Imam Malik dalam "AL Muwaththo' (1/179-180 Tanwirul Hawalik Syarah Muwaththo'"]
4. Dari jalan Abi Mas’ud, ‘Uqbah bin ‘Amr Al Anshariy (jalan kedua)
ا للهم صل على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد كما صليت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم وبارك على محمد النبي الأمي وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim, wa baarik ‘alaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad yang ummi dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim.Dan berkahilah Muhammad Nabi yang ummi dan keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberkahi keluarga Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Abu Dawud no. 981, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no. 94, Ahmad dalam "Musnad" nya 4/119, Ibnu Hibban dalam "Shahih" nya no. 1950, Baihaqi dalam "Sunan" nya no 2/146-147, Ibnu Khuzaimah dalam "Shahih" nya no711, Daruquthni dalam "Sunan" nya no 1/354-355, Al Hakim dalam "Al Mustadrak" 1/268, dan Ath Thabrany dalam "Mu'jam Al Kabir" 17/251-252]
5. Dari jalan Abi Sa’id Al Khudriy
اللهم صل على محمد عبدك ورسولك كما صليت على آل إبراهيم وبارك على محمد وعلى آل محمد كما باركت على إبراهيم
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammadin ‘abdika wa rosuulika kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad hambaMu dan RasulMu, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim”
[SHAHIH, HR Bukhari 6/27, 7/157, An Nasa-i 3/49, Ibnu Majah no. 903, Baihaqi 2/147, dan Ath Thahawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/73]
6. Dari jalan seorang laki-laki shabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
اللهم صل على محمد وعلى أهل بيته وعلى أزواجه وذريته كما صليت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد وعلى أهل بيته وعلى أزواجه وذريته كما باركت على آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa shollaita ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid , wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ahli baitihi wa ‘alaa azwaajihi wa dzurriyyatihi kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan kepada ahli baitnya dan istri-istrinya dan keturunannya, sebagimana Engkau telah memberkahi Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR. Ahmad 5/347, Ini adalah lafazhnya, Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/74], dishahihkan oleh Al Albani dalam “Sifaat sahalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”, hal 178-179].
7. Dari jalan Abu Hurairah
اللهم صل على محمد و على آل محمد وبارك على محمد و على آل محمد كما صليت وباركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad, kamaa shollaita wa baarokta ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad,sebagaimana Engkau telah bershalawat dan memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”
[SHAHIH, HR Ath Thowawiy dalam "Musykilul Atsaar" 3/75, An Nasa-i dalam "Amalul Yaum wal Lailah" no 47 dari jalan Dawud bin Qais dari Nu'aim bin Abdullah al Mujmir dari Abu Hurairah , Ibnul Qayyim dalam "Jalaa'ul Afhaam Fish Shalati Was Salaami 'alaa Khairil Anaam (hal 13) berkata, "Isnad Hadist ini shahih atas syarat Syaikhaini (Bukhari dan Muslim), dan dishahihkan oleh Al Albani dalam "Sifaat sahalat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam", hal 181 ]
8. Dari jalan Thalhah bin ‘Ubaidullah
اللهم صل على محمد و على آل محمد كما صليت على إبراهيم و على آل إبراهيم إنك حميد مجيد وبارك على محمد و على آل محمد كما باركت على إبراهيم و آل إبراهيم إنك حميد مجيد
Allaahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shol laita ‘alaa ibroohiim wa ‘alaa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid, wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibroohiim wa aali ibroohiim innaka hamiidum majiid.
“Ya Allah berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah bershalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Dan berkahilah Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah telah memberkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim,sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia”.
[SHAHIH, HR. Ahmad 1/162, An Nasa-i dalam "Sunan: nya 3/48 dan "Amalul Yaum wal Lailah" no 48, Abu Nu’aim dalam "Al Hilyah" 4/373,semuanya dari jalan 'Utsman bin Mauhab dari Musa bin Thalhah, dari bapaknya (Thalhah bin 'Ubaidullah), dishahihkan oleh Al Albani].
Bagaimana dahsyatnya pahala dari shalawat? Bagaimana cara mengamalkan Shalawat yang sesuai dengan tuntunan Nabi?
Anda dapat membaca penjelasannya dipostingan : Kedahsyatan Shalawat Nabi dan Cara Mengamalkannya
Langganan:
Komentar (Atom)






















